Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disebut "Ban Serep" PKS di Pilkada Depok 2020, Idris Yakin Tak Disepelekan Sohibul Iman

Kompas.com - 19/02/2020, 16:49 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Wali Kota Depok, Mohammad Idris yakin bahwa dirinya tidak sedang disepelekan Presiden Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sohibul Iman jelang Pilkada Depok 2020, setelah disebut sebagai "ban serep" PKS.

Semula Idris tidak percaya bahwa ucapan itu terlontar langsung dari Sohibul Iman saat ia dimintai tanggapan oleh wartawan.

Pasalnya, Idris mengaku mengenal baik Iman sejak lama, ketika mereka masih berkecimpung di dunia pendidikan.

"Kalaupun benar itu statement beliau, dengan pancingan-pancingan orang media nih, maksud dan arahannya bukan ke sana, bukan mengecilkan dan menyepelekan saya," jelas Idris pada awak media di kawasan Margonda, Depok, Jawa Barat, Selasa (18/2/2020) sore.

Baca juga: Idris Tak Percaya Dianggap Ban Serep PKS di Pilkada Depok 2020

"Sebab dia juga kenal saya," ia menambahkan.

Sebagai pembelaan, Idris kemudian coba meraba-raba kemungkinan makna di balik pernyataan Iman soal "ban serep" itu.

Menurut Idris, Iman sedang berakrobat membela kader-kader asli PKS untuk dicalonkan sebagai kandidat penguasa Depok periode 2021-2026.

"Mungkin maksud 'ban serep' itu, namanya partai politik punya jagoan-jagoannya. Yang akan diperjuangkan pertama-tama dari kadernya," ujar Idris.

Baca juga: Presiden PKS Akui M Idris Ban Serep di Pilkada Depok

Sebagai informasi, Idris yang merupakan kalangan nonpartai hingga kini belum juga dirangkul oleh partai politik jelang Pilkada Depok 2020.

Sementara itu, PKS di tingkat Kota Depok telah menjaring tiga orang kadernya sebagai bakal calon wali kota Depok 2021-2026.

Sohibul Iman mengaku tak menutup pintu Idris kembali mereka usung untuk kontestasi kali ini sebagai petahana.

Saat ditanya apakah Idris menjadi ban serep PKS, Iman mengaku hal tersebut bisa saja terjadi. Namun, Iman menepis kabar bila Idris telah pasti masuk sebagai calon wali kota Depok melalui jalur khusus.

"Sampai hari ini di kantong saya tidak ada nama siapa-siapa. Konstelasi politik tidak bisa ditebak. Eksternal hanya ban serep," ujar Iman, Minggu (16/2/2020) seperti dilansir dari Warta Kota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Oknum Anggota TNI Pengeroyok Warga Sipil di Depan Polres Jakpus Bukan Personel Kodam Jaya

Megapolitan
Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Polisi: Sopir Truk Ugal-ugalan di GT Halim Bicara Melantur

Megapolitan
Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Kronologi 4 Warga Sipil Dianiaya Oknum TNI di Depan Mapolres Jakpus, Bermula Pemalakan Ibu Tentara

Megapolitan
Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Polisi Amankan 4 Remaja yang Bawa Senjata Tajam Sambil Bonceng 4 di Bogor

Megapolitan
Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Wacana Sekolah Gratis, Emak-emak di Pasar Minggu Khawatir KJP Dihapus

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan 'Food Estate' di Kepulauan Seribu

Pemprov DKI Bakal Libatkan BRIN dalam Pengembangan "Food Estate" di Kepulauan Seribu

Megapolitan
Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Mengenang 9 Tahun Kematian Akseyna, Mahasiswa UI Berkumpul dengan Pakaian Serba Hitam

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com