JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tidak menjawab pertanyaan wartawan soal rencana Komisi X DPR RI yang akan memanggilnya terkait polemik revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat.
Anies tidak menjawab saat ditanya apakah akan memenuhi panggilan Komisi X DPR RI.
"Cukup, thank you, nanti jadi judul (berita) lagi. Cukup, thank you, ampun," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Rabu (19/2/2020).
Forum Seniman Peduli TIM sebelumnya menyatakan, Anies tak pernah melibatkan mereka dalam rencana revitalisasi TIM.
Baca juga: Polemik Revitalisasi TIM, Komisi X DPR Akan Panggil Anies Baswedan
Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM, Radhar Panca Dahana, mengibaratkan keputusan Anies yang mendadak menyebabkan kegiatan mereka di TIM berantakan.
"Mendadak, kami hancur berantakan, kira-kira begitu. Tanpa ada kompromi," kata Radhar dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020).
"Enggak ada bicara sama sekali dengan kami, kebijakan itu. Tahu-tahu sudah diberlakukan," kata dia.
Radhar mengatakan, pada dasarnya para seniman setuju jika revitalisasi yang direncanakan Pemprov DKI Jakarta demi membuat TIM lebih baik.
Namun, dia menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang tidak melibatkan mereka.
Seusai RDPU dengan Forum Seniman Peduli TIM, Komisi X DPR berencana untuk memanggil Anies guna membahas proyek revitalisasi tersebut.
Komisi X juga akan memanggil DPRD DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang terlibat dalam revitalisasi TIM.
Baca juga: Komisi X DPR Setuju jika Revitalisasi TIM Dimoratorium
"Kami akan memanggil Saudara Gubernur Anies Baswedan," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda, Senin lalu.
Huda setuju jika revitalisasi TIM ditangguhkan. Huda menilai ada cacat prosedur dalam proyek yang melibatkan Jakpro tersebut.
"Kami melihat ada cacat prosedural dalam revitalisasi ini. Ada beberapa regulasi yang tidak terpenuhi seperti yang disampaikan oleh teman-teman dari Forum Seniman Peduli TIM," ujar Huda.
"Karena itu Komisi X setuju dan mendukung supaya revitalisasi TIM ini dimoratorium dulu," lanjut dia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.