TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Tasrudin Muzakir, warga Pamulang, Tangerang Selatan menjadi salah satu dari tiga korban pelemparan batu saat menaiki kereta rel listrik jurusan (KRL) jurusan Parung Panjang, Selasa (18/2/2020) malam.
Akibat insiden tersebut, Tasrudin memilih untuk tidak kembali menaiki KRL untuk bepergian. Ia mengaku trauma.
"Dari kejadian ini udah nggak mau lagi naik kereta, kapok," kata Tasrudin saat ditemui di salah satu rumah sakit di kawasan Bintaro, Pondok Aren, Tangerang Selatan, Rabu (19/2/2020).
Baca juga: Tiga Penumpang KRL Jadi Korban Pelemparan Batu
Saat kejadian, Tasrudin baru saja pulang dari kawasan Bekasi yang kemudian transit di Tanah Abang sebelum akhirnya menuju Stasiun Sudimara dengan tujuan akhir Parung Panjang.
"Saya baru pertama kali naik kereta. Baru kali naik kena musibah terkena timpukan batu," katanya.
Akibat kejadian tersebut, pelipis bagian kanan Tasrudin mengalami luka sobek hingga harus dijahit lima jahitan.
Tasrudin menceritakan, saat KRL berada di perlintasan antara Stasiun Kebayoran–Stasiun Palmerah, tiba-tiba kaca kereta pecah sebelum akhirnya terlihat sebuah batu yang menggelinding.
"Saya kan duduk di paling belakang, dekat dengan sambungan gerbong. Yang pecah itu bukan kaca yang dekat saya, justru yang di depan saya, langsung kena mata saya," katanya.
Baca juga: Pelipis Kanan Warga Tangsel Ini Sobek akibat KRL Dilempari Batu
Kala itu, Tasrudin tak merasakan sakit yang berlebih, hanya saja darah mengalir cukup banyak.
"Saya sebenarnya enggak sakit, cuma darah aja mengalir terus. Akhirnya saya dibawa ke klinik di stasiun Kebayoran Lama, di situ saya nunggu tim medis juga karena sudah pulang, akhirnya tim medis balik lagi dari Serpong," ucapnya.
Tasrudin mengaku, meski telah ditangani, namun luka yang dialami pada pelipis kanan membuat matanya terus iritasi.
"Saya khawatir ini mata saya. Namanya kenceng banget kenanya, ini jadi keluar air mata terus," ucapnya.
Sebelumnya, Tiga orang penumpang KRL menjadi korban aksi pelemparan batu yang terjadi di di lintas antara Stasiun Kebayoran – Stasiun Palmerah pada Selasa, malam.
Aksi pelemparan batu yang dilakukan oleh orang yang belum diketahui identitasnya terjadi pada KRL di dua rangkaian berbeda.
Pelemparan pertama terjadi pada KRL KA 2108 tujuan Stasiun Parung Panjang pada pukul 22.50 WIB.
Sedangkan aksi yang sama juga terjadi pada KRL KA 2111 tujuan Stasiun Tanah Abang pukul 22.54.
Setelah menangani para korban petugas PT KCI langsung melakukan penyisiran di lokasi yang diduga menjadi titik orang tersebut melakukan pelemparan batu.
Sementara itu, Vice President Corporate Communications PT KCI Anne Purba mengatakan, pihaknya akan bertanggungjawab terhadap seluruh korban hingga sembuh.
"Pasti kita akan tangani sampai (luka) korban sembuh," katanya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.