Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kivlan Zen Kembali Masuk IGD karena Paru-paru Kronis, Sidang Ditunda

Kompas.com - 19/02/2020, 19:50 WIB
Tia Astuti,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Terdakwa kasus penguasaan senjata api ilegal, Kivlan Zen kembali dilarikan ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSPAD Gatot Subroto pada Selasa (18/2/2020) malam.

Hal ini membuat sidang lanjutan dengan agenda pemacaan putusan sela di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat hari ini, Rabu (19/2/2020) kembali ditunda karena Kivlan masih dalam penganan medis.

Saat dihubungi Kompas.com, Tonin Tachta selaku kuasa hukum Kivlan Zen menjelaskan bahwa kesehatan Kivlan sudah menurun sejak Selasa (18/2/2020).

Baca juga: Batuk-Batuk dan Hampir Muntah, Kivlan Zein Tinggalkan Ruang Sidang

"Selasa sekitar pukul 20.00 Pak Kivlan masuk IGD RSPAD Kepresidenan dan oleh dokter yang menangani dinyatakan Pak Kivlan ada sakit kronis paru-paru, batuk dan asma sehingga diperiksa dan diberi obat. Sekitar pukul 23.00 masuk ke kamar 514 Paviliun Kartika 1," ujar Tonin.

Tonin mengungkapkan Kivlan harus dirawat inap selama 10 hari sehingga dia tidak bisa menghadiri persidangan.

"Hari Rabu menjalani pemeriksaan/scan dan tidak dapat menghadiri persidangan," ucap Tonin. 

Baca juga: Kesehatan Kivlan Zen Tak Baik, JPU Harap Sidangnya Tak Dihadiri Banyak Orang

Ketika ditanya kapan sidang akan dilakukan lagi, Tonin mengatakan tunggu sampai waktu yang ditentukan, tepatnya setelah Kivlan Zen sehat kembali.

"Untuk itu akan dikeluarkan penetapan Pembantaran mulai tanggal 19/02/2020 sampai waktu yang tidak ditentukan dan setelah sehat akan dilakukan pembacaan putusan sela," ujar Tonin.

Tonin mengatakan Ketua Majelis Hakim juga sudah memberikan izin agar Kivlan menjalani pengobatan alternatif ke Padang, Sumatera Barat setelah pembacaan putusan sela.

Baca juga: Diagendakan Jadi Saksi di PN Jakpus, Kivlan Zen Pulang karena Sidang Tak Kunjung Mulai

Adapun, Kivlan didakwa dengan dua dakwaan.

Dakwaan pertama, Kivlan dinilai telah melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 55 Ayat 1 ke-1 KUHP.

Dakwaan kedua yaitu dia didakwa telah melanggar Pasal 1 Ayat 1 Undang-undang Darurat Nomor 12/drt/1951 juncto Pasal 56 Ayat 1 KUHP.

Pernah batuk sampai hampir mutah di ruang sidang

Sakit yang dialami Kivlan bukan kali ini saja terjadi. Terakhir pada 12 Februari lalu, Kivlan sempat batuk parah hingga hampir muntah di dalam persidangan.

Saat itu, Kivlan sudah terlalu lama menunggu jalannya persidangan.

Namun, majelis hakim yang akan memimpin sidang Kivlan tak kunjung hadir.

Selama menunggu hakim, Kivlan tampak terbatuk dengan suara nyaring. Bahkan, istrinya coba merawat Kivlan dengan memijat pundak, leher dan tangannya.

Baca juga: Kivlan Tuding Kasus yang Menimpanya karena Kekesalan Wiranto

Beberapa pendukung juga sempat menghampiri Kivlan sambil bersalaman. Makin lama menunggu, batuk Kivlan tampak makin parah.

Kivlan terlihat seperti hampir muntah. Istri dan pendukung Kivlan tampak mengembangkan kantong plastik ke mulutnya saat hampir muntah.

Akhirnya, sekitar pukul 16.00 WIB, Kivlan beserta istri dan kuasa hukumnya meninggalkan PN Jakarta Pusat sebelum sidang sempat dimulai. P Permana selaku JPU kasus Kivlan memaklumi hal tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Tunduknya Pengemudi Fortuner Arogan di Hadapan Polisi, akibat Pakai Pelat Palsu Melebihi Gaya Tentara

Megapolitan
Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Cerita Eki Rela Nabung 3 Bulan Sebelum Lebaran demi Bisa Bagi-bagi THR ke Keluarga

Megapolitan
Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari 'Basement' Toko Bingkai 'Saudara Frame' Mampang

Polisi Sebut Api Pertama Kali Muncul dari "Basement" Toko Bingkai "Saudara Frame" Mampang

Megapolitan
Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Jasad Perempuan Ditemukan Tergeletak di Dermaga Pulau Pari, Wajahnya Sudah Hancur

Megapolitan
Pemadaman Kebakaran 'Saudara Frame' Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Pemadaman Kebakaran "Saudara Frame" Mampang Masih Berlangsung, Arus Lalu Lintas Padat Merayap

Megapolitan
Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran 'Saudara Frame' di Mampang Berhasil Dievakuasi

Terjebak Semalaman, 7 Jasad Korban Kebakaran "Saudara Frame" di Mampang Berhasil Dievakuasi

Megapolitan
Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Meledaknya Alat Kompresor Diduga Jadi Penyebab Kebakaran Toko Bingkai di Mampang

Megapolitan
Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering 'Video Call'

Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui, Alasan Buka 24 Jam dan Sering "Video Call"

Megapolitan
7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

7 Korban yang Terjebak Kebakaran di Toko Bingkai Mampang Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Runtuhnya Kejayaan Manusia Sampan yang Kini Dekat dengan Lubang Kemiskinan Ekstrem

Megapolitan
Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Kondisi Terkini Kebakaran Saudara Frame Mampang, Api Belum Dinyatakan Padam Setelah 11 Jam

Megapolitan
Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Anak-anak Belanjakan THR ke Toko Mainan, Pedagang Pasar Gembrong Raup Jutaan Rupiah

Megapolitan
Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com