JAKARTA, KOMPAS.com - Revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) di Jakarta Pusat sudah dimulai sejak 3 Juli 2019. Peletakan batu pertama (groundbreaking) revitalisasi TIM dilakukan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan.
Anies menargetkan, TIM bisa menjadi pusat kebudayaan dunia setelah direvitalisasi.
Revitalisasi itu ditargetkan rampung pada Juni 2021.
Hingga Rabu (19/2/2020) kemarin, progres revitalisasi TIM baru mencapai 15 persen.
PT Jakarta Propertindo (Jakpro), badan usaha milik Pemprov DKI Jakarta yang ditunjuk untuk merevitalisasi TIM, sudah membangun area parkir di sana.
Baca juga: Revitalisasi TIM Baru Capai 15 Persen, Area Parkir Sudah Dibangun
Ada juga beberapa bagian yang sedang dikerjakan dalam proyek revitalisasi tersebut.
"Yang sudah dibangun sekarang adalah untuk area parkir, kemudian fondasi untuk perpustakaan dan dokumentasi HB Jassin, kemudian Masjid Amir Hamzah di sana sudah proses," kata Direktur Operasi Jakpro Muhammad Taufiqurrachman, kemarin.
Jakpro juga sedang merobohkan bangunan lama Gedung Graha Bhakti Budaya (GBB) yang kondisinya sudah tak layak. Tempat pentas para seniman itu akan dibangun kembali dalam revitalisasi tersebut.
Meski sudah berjalan selama tujuh bulan, proyek revitalisasi TIM nyatanya masih menuai polemik dan protes.
Forum Seniman Peduli TIM mengadukan proyek revitalisasi itu kepada Komisi X DPR RI pada Senin (17/2/2020).
Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM, Radhar Panca Dahana, menyatakan, Anies tak pernah melibatkan mereka dalam rencana revitalisasi TIM.
Keputusan Anies yang mendadak, kata Radhar, menyebabkan kegiatan para seniman di TIM berantakan.
Baca juga: Polemik Revitalisasi TIM, Komisi X DPR Akan Panggil Anies Baswedan
"Mendadak. Kami hancur berantakan, kira-kira begitu. Tanpa ada kompromi," kata Radhar dalam rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Komisi X DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin lalu.
"Enggak ada bicara sama sekali dengan kami, kebijakan itu. Tahu-tahu sudah diberlakukan," kata dia.
Radhar mengatakan, pada dasarnya para seniman setuju jika revitalisasi yang direncanakan Pemprov DKI Jakarta demi membuat TIM lebih baik. Namun, dia menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang tidak melibatkan mereka.