"Insya Allah siap, enggak ada masalah, nanti kami jelaskan," ucap Taufiq.
Jakpro khawatir lukisan-lukisan karya para seniman di TIM menjadi terbengkalai jika revitalisasi kawasan tersebut dimoratorium.
Taufiq mengatakan, lukisan para seniman yang bernilai hingga ratusan juta rupiah itu kini hanya ditumpuk di perpustakaan yang kondisinya tak terawat dan berdebu.
Menurut Taufiq, revitalisasi TIM diperlukan demi menyediakan tempat yang memadai, nyaman, dan aman untuk kegiatan para seniman.
"Jika (revitalisasi) itu dimoratorium, ya sudah artinya kita akan merelakan lukisan-lukisan yang mahal karya seniman kita menjadi tidak terawat dan terbengkalai," ujar Taufiq.
Direktur Proyek Revitalisasi TIM Lucky Ismayanti mengatakan, kegiatan para seniman akan terganggu jika revitalisasi TIM dihentikan sementara.
Sebab, para seniman membutuhkan TIM untuk mengembangkan berbagai kegiatan mereka.
"Coba kita bayangkan jika memang proyek TIM dimoratoriumkan dengan sebagian yang kami memang sudah kerjakan, apakah kegiatan berkesenian para seniman ini tidak akan terhambat ke depannya? Sedangkan untuk seniman-seniman sangat membutuhkan wilayah TIM ini untuk bisa mengembangkan kegiatan tersebut," ucap Lucky.
Sementara itu, Gubernur Anies tidak menjawab pertanyaan wartawan soal rencana Komisi X DPR akan memanggil dirinya terkait masalah revitalisasi TIM.
Anies tidak menjawab saat ditanya apakah akan memenuhi panggilan Komisi X DPR.
"Cukup, thank you, nanti jadi judul (berita) lagi. Cukup, thank you, ampun," ujar Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, kemarin.
Baca juga: Ditanya Polemik Revitalisasi TIM, Anies: Cukup, Thank You, Ampun
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.