Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKS Masih Harus Lihat Calon dari Partai Lain Sebelum Tentukan Jagoan pada Pilkada Depok 2020

Kompas.com - 20/02/2020, 11:10 WIB
Vitorio Mantalean,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum kunjung menentukan jagoannya di Pilkada Depok 2020. PKS sudah 15 tahun menguasai pemerintahan Kota Depok.

Sejauh ini, PKS baru memunculkan tiga sosok kadernya sebagai bakal calon wali kota Depok 2021-2026, yakni Imam Budi Hartono (anggota DPRD Provinsi Jawa Barat), T Farida Rachmayanti (anggota DPRD Kota Depok), dan Moh. Hafid Nasir (Ketua DPD PKS Depok/anggota DPRD Kota Depok).

Tiga nama itu telah diusulkan ke pengurus pusat PKS untuk ditentukan siapa yang berhak menggenggam tiket ke babak "final".

Baca juga: Gagal Lolos Jalur Independen Pilkada Depok, Yurgen-Zaki Buka Kemungkinan Dilamar Parpol

Namun, PKS tampaknya masih menunggu partai-partai lain mengumumkan jagoannya di pilkada mendatang.

"Bahasanya mungkin saling membangun komunikasi politik. Dinamika politik cukup luar biasa," ujar Moh. Hafid Nasir, Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PKS tingkat Depok sekaligus bakal calon wali kota, Kamis (20/2/2020).

Hafid mengaku angkat tangan dan tak tahu-menahu soal siapa yang akan direstui pengurus pusat PKS jadi calon wali kota Depok.

Ia yakin, dari tiga nama yang sudah diusulkan di tingkat Kota Depok, salah satunya bakal melenggang.

Namun, siapa orangnya dia tidak tahu karena berhak menentukan adalah pengurus pusat. Bukan tidak mungkin, pengurus pusat mencomot nama dari luar PKS untuk mendampingi kadernya dalam kontestasi itu.

Semuanya bergantung pada hitung-hitungan peluang peta politik di Depok.

Sejauh ini belum ada partai yang sudah bulat mengusung satu paket pasangan calon wali kota dan wakil wali kota Depok 2021-2026.

Baca juga: Ditanya Peluang Maju Lagi di Pilkada Depok, Idris: Jangan-jangan Elektabilitas Saya Rendah

"Kami sudah tahu Gerindra dan PDI-P yg sudah melakukan deklarasi (koalisi) tapi kan belum menetapkan siapa pasangan calon wali kota dan wakilnya," ujar Hafid.

"Kami juga belum bisa menetapkan. Tingkat pusat mungkin juga belum memutuskan karena belum ada sosok sebagai pasangan calon wali kota dan wakil wali kota (di luar poros PKS) yang mau didaftarkan ke KPU," ia menjelaskan.

Hingga hari ini, dua poros utama koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020 sudah terbentuk.

Poros petahana dimotori PKS. Belakangan, Partai Golkar merapat ke poros petahana.

Saingan PKS jelang Pilkada Depok 2020 merupakan koalisi gemuk yang terdiri dari kubu Gerindra-PDI-P dan kubu partai lain seperti Demokrat, PKB, PAN, dan PPP.

Namun dengan berbekal 20 kursi di parlemen Depok, Gerindra dan PDI-P sepakat bergandengan berdua. Koalisi PDI-P dan Gerindra diyakini jadi penantang serius buat menggempur kemapanan PKS di Depok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Motor Adu Banteng dengan Pembalap Liar di Bekasi, Seorang Perempuan Tewas di Tempat

Megapolitan
Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Diberi Mandat Maju Pilkada DKI 2024, Ahmed Zaki Disebut Sudah Mulai Blusukan

Megapolitan
Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Polisi Tangkap 4 Remaja yang Tawuran di Bekasi, Pelaku Bawa Busur dan Anak Panah

Megapolitan
Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Cerita Lupi Tukang Ojek Sampan Didera Perasaan Bersalah karena Tak Mampu Biayai Kuliah Anak

Megapolitan
Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Berniat Melanjutkan Studi ke Filipina, Ratusan Calon Mahasiswa S3 Malah Kena Tipu Puluhan Juta Rupiah

Megapolitan
MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

MRT Lanjut sampai Tangsel, Wali Kota Benyamin: Diharapkan Segera Terealisasi

Megapolitan
Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Teka-teki Perempuan Ditemukan Tewas di Pulau Pari: Berwajah Hancur, Diduga Dibunuh

Megapolitan
Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Tragedi Kebakaran Maut di Mampang dan Kisah Pilu Keluarga Korban Tewas...

Megapolitan
Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Nasib Jesika Jadi Korban Kebakaran Toko di Mampang, Baru 2 Hari Injakkan Kaki di Jakarta

Megapolitan
Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Kejati DKI Belum Terima Berkas Perkara Firli Bahuri Terkait Dugaan Pemerasan terhadap SYL

Megapolitan
Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Belajar dari Kasus Sopir Fortuner Arogan, Jangan Takut dengan Mobil Berpelat Dinas...

Megapolitan
7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com