Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dicabuli Teman Ayahnya, Remaja di Bekasi Dirayu Pakai Kalung dan Cincin Palsu

Kompas.com - 20/02/2020, 17:25 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Remaja berusia 15 tahun berinisial N dicabuli teman ayahnya dengan cara dirayu menggunakan kalung dan cincin palsu. 

Teman ayahnya yang bernama Ade mengaku hal tersebut dijadikan alibi ungkapan sayangnya kepada N agar mau diajak melakukan hubungan suami istri.

"Pelaku ini membujuk rayu korban dengan memberikan kalung dan cincin palsu serta uang sebesar Rp 50.000 agar mau menuruti kemauannya," ujar Kapolres Metro Bekasi Kombes Wijonarko saat ditemui di Polres Metro Bekasi, Kamis (20/2/2020).

Sebelum mencabuli, Ade juga memberikan film-film porno kepada N untuk ditontonnya.

Baca juga: Seorang Anak di Bawah Umur di Bekasi Dicabuli Teman Ayahnya

Wijonarko mengatakan, aksi bejat itu Ade lakukan sebanyak lima kali.

Ade kerap melakukan aksinya di rumah N saat keadaan rumah tengah sepi.

"Dia selalu datang saat keberadaan rumah sudah sepi dan orangtuanya sudah tidur. Dia datang pukul 02.08 WIB," kata dia.

Akhirnya kasus ini terungkap saat N melaporkan perbuatan Ade ke orangtuanya hingga akhirnya dilaporkan ke kantor polisi.

Saat ini Ade telah ditahan di Polres Metro Bekasi. Ia diancam pasal 81 ayat 2 Jo 76 D UU Nomor 17 tahuh 2016 dengan ancaman hukuman penjara lima tahun paling lama 15 tahun dan denda paling banyak Rp 5 miliar.

Baca juga: Disangka Palsukan Dokumen, Anak Mantan Anggota DPRD Bekasi Ditangkap

Kasus kejahatan seksual menimpa seorang anak di bawah umur di Bekasi, Jawa Barat. Kapolres Metro Bekasi, Wijonarko mengatakan, korban yang merupakan siswi berusia 15 dicabuli Ade Harri Irrawan, teman dekat ayahnya korban sendiri pada Januari lalu.

Wijonarko mengatakan, perkenalan hingga pendekatan terhadap korban mulai ketika Ade kerap berkunjung ke rumah korban.

Hubungan Ade dengan korban makin dekat hingga akhirnya mereka memutuskan untuk pacaran.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Buka Pendaftaran PPK Pilkada DKI 2024, KPU Butuh 220 Orang untuk TPS di 44 Kecamatan

Megapolitan
2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

2 Pria Dikepung Warga karena Diduga Transaksi Narkoba, Ternyata Salah Paham

Megapolitan
Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Hasil Tes Urine Negatif, Anggota Polres Jaktim Dibebaskan Usai Ditangkap dalam Pesta Narkoba

Megapolitan
Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Terungkap, Wanita Hamil Bersimbah Darah di Kelapa Gading Tewas akibat Menggugurkan Janinnya Sendiri

Megapolitan
Ketakutan Pengemudi 'Online' Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Ketakutan Pengemudi "Online" Antar-Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Akibat Pipa Bocor, Warga BSD Alami Gangguan Air Mati sejak Senin Dini Hari

Megapolitan
KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

KPU Buka Pendaftaran PPK Buat Pilkada DKI 2024, Ini Tahapan dan Syaratnya

Megapolitan
Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Serangan Mendadak ODGJ pada Pemilik Warung di Koja, Korban Kaget Tiba-tiba Didatangi Orang Bergolok

Megapolitan
Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Polisi: Pria yang Ditemukan Tewas di Apartemen Tebet Diduga karena Sakit

Megapolitan
Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Tanda Tanya Tewasnya Wanita Hamil di Ruko Kelapa Gading...

Megapolitan
Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Waswas Penonaktifan NIK Warga Jakarta, Jangan Sampai Bikin Kekisruhan

Megapolitan
Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Mau Jadi Cawalkot Depok, Sekda Supian Suri Singgung Posisinya yang Tak Bisa Buat Kebijakan

Megapolitan
Menguak Penyebab Kebakaran Toko 'Saudara Frame' yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Menguak Penyebab Kebakaran Toko "Saudara Frame" yang Memerangkap Tujuh Penghuninya hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Kasus Bocah yang Setir Mobil Pameran hingga Tabrak Tembok Mal di Kelapa Gading Berujung Damai

Megapolitan
Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Tak Beda Jauh Nasib Jakarta Setelah Jadi DKJ, Diprediksi Masih Jadi Magnet Para Perantau dan Tetap Macet

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com