JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir merendam wilayah Kebon Pala Tanah Rendah, Kelurahan Kampung Melayu, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (20/2/2020).
Sejak Kamis siang, air dari luapan Kali Ciliwung semakin naik ke permukiman warga hingga pada Kamis malam mencapai satu meter.
Pantauan Kompas.com di lokasi sekitar pukul 20.00 WIB, sejumlah warga tampak meninggalkan rumahnya untuk mengungsi di posko yang tersedia.
Baca juga: Tidak Hujan, Banjir di Kebon Pala Tanah Rendah Semakin Tinggi
Berdasarkan informasi dari pihak Kelurahan Kampung Melayu, total 141 KK yang terdiri dari 487 jiwa mengungsi di empat posko yang disediakan.
"Pengungsi dari empat RW, RW 04, 05, 07, dan 08. Posko ada empat, di Aula Kantor Kelurahan, SMPN 26, Pos RW 07, dan Masjid Jami Ittihadul Ikhwan," kata salah satu pegawai Kelurahan Kampung Melayu di lokasi, Kamis.
Para korban banjir tampak mengungsi dengan beralaskan karpet karet. Mereka mengakui bantuan logistik dari pemerintah untuk saat ini cukup.
"Saya mengungsi karena di rumah sudah se-dada airnya. Saya di RT 06, RW 08, samping banget kali. Bantuan biasanya tiap mengungsi selalu cukup, selalu ada," kata Surahman, salah satu pengungsi di SMPN 26 Jakarta.
Baca juga: Banjir Rendam 28 RW di Jakarta Kamis Siang, Paling Banyak di Jakbar
Surahman menambahkan, sebelum mengungsi, dirinya sudah mengamankan barang-barang di rumah ke tempat yang lebih aman agar tidak ikut terendam air.
Dia berharap air cepat surut agar dirinya dan keluarga bisa kembali ke rumah.
"Harapannya sih cepat surut saja biar bisa balik ke rumah, lama-lama mengungsi tidak enak," ujar Surahman.
Sebanyak 11 kelurahan di Jakarta diprediksi terendam banjir kiriman dari hulu berdasarkan kondisi air di Pos Pantau Depok naik menjadi siaga dua, yakni 285 sentimeter pada pukul 08.45 WIB tadi pagi.
Adapun 11 kelurahan itu, yakni Srengseng Sawah, Pejaten Timur, Rawajati, Balekambang, Pengadegan, Cikoko, Cawang, Kebon Baru, Bukit Duri, Bidara Cina, dan Kampung Melayu.
Baca juga: Katulampa Siaga III, Anies Sebut Pemprov DKI Akan Kosongkan Sungai Ciliwung
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya berujar, meski Bendung Katulampa berstatus siaga III, kondisi tersebut bisa diantisipasi.
Ia menyatakan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta bisa mengosongkan sungai Ciliwung dengan cara mengalirkannya.
Perlu diketahui, saat ini air laut sedang tidak pasang atau ketinggiannya rendah.
Dengan demikian, air dari Katulampa yang akan sampai ke Pintu Air Manggarai dan lokasi lainnya bisa dialirkan ke laut.
"Permukaan air laut itu landai sehingga Ciliwung bisa dikosongkan, bisa dialirkan, (pintu air) Manggarai dikosongkan," ujar Anies.
Jika Ciliwung telah kosong, maka Jakarta siap menerima air kiriman dari Katulampa.
Selain itu petugas sudah dikerahkan untuk melancarkan aliran air dengan penyedotan dan pembersihan sampah.
"Sehingga insya Allah siap untuk mengantisipasi air yang datang dari kawasan hulu. dan mudah-mudahan bisa terkendali dengan baik," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.