Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Babak Baru Kasus Suami Tusuk Istri di Serpong, Divonis Gangguan Jiwa hingga Proses Hukum Berlanjut

Kompas.com - 21/02/2020, 08:06 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Kasus Azwar (36), suami yang tega tusuk istri sendiri, Siska (40) di Perumahan Kawasan Paku Jaya, Serpong Utara, Tangerang Selatan, memasuki babak baru.

Dari hasil pemeriksaan kejiwaan selama 14 hari di Rumah Sakit Kramat Jati, Jakarta Timur, Azwar dinyatakan memiliki gangguan jiwa. 

Polsek Serpong yang menangani kasus kekerasan dalam rumah tangga ini telah menerima hasil peneriksaan kejiwaan tersebut. 

Baca juga: Setelah Diperiksa Kejiwaannya, Suami Tusuk Istri di Serpong Kembali Ditahan

"Kalau berdasarkan analisa dan diagnosa dokter, kurang lebih 14 hari di sana, memang dokter mengindikasikan terdapat gangguan jiwa yang dialami si Azwar ini," kata Kapolsek Serpong Stephanus Luckyto saat dihubungi, Kamis (20/2/2020).

Menurut Luckyto, berdasarkan keterangan dari hasil pemeriksaan di rumah sakit ternyata pelaku juga melakukan penusukan terhadap istrinya dalam keadaan sadar.

Ia menyebut penyakit kejiwaan yang dialami pelaku sering kambuh.

"Satu sisi juga saat ditanya dokter bagaimana apakah kamu sadar melakukan tindakan itu, (pelaku) jawab sadar. Ditanya (dokter) lagi tahu enggak akibatnya terhadap istri, jawabannya paham," ucapnya.

Setelah menjalani tes kejiwaan, pelaku kini kembali ditahan.

"Jadi sekarang Azwar sudah berada di Polsek. Sudah kita lakukan penahanan di sel Polsek Serpong," katanya.

Wajib konsumsi obat

Divonis memiliki gangguan kejiwaan yang sering kambuh, Azwar wajib mengonsumsi obat yang diberikan oleh tim medis untuk menstabilkan keadaan.

"Kondisinya sih saat ini stabil, karena sekarang beliau dibekali oleh berapa jenis obat oleh dokter untuk kejiwaan beliau," ucapnya.

Baca juga: Polisi Pastikan Suami Tusuk Istri di Serpong Alami Gangguan Jiwa

Berdasarkan keterangan yang didapat, ternyata selama ini pelaku memang memiliki gangguan kejiwaan yang membuatnya harus meminum obat depresi guna menstabilkannya.

"Sebenarnya suaminya ini harus meminum obat anti depresi yang dulu pernah di anjurlan oleh dokter," kata Luckyto.

Namun dalam waktu tiga bulan terakhir pelaku sudah tidak lagi mengkonsumsi obat yang dianjurkan dokter.

"Cuma kan karena suaminya merasa capai dan bosan dan jenuh harus minum obat terus, jadi kurang lebih tiga bulan dia (pelaku) sudah menghentikan itu (minum obat)," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 25 April 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com