Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luapan Kali Ciliwung Sebabkan 13 RW di Jakarta Timur Kebanjiran hingga Ribuan Warga Mengungsi

Kompas.com - 21/02/2020, 09:33 WIB
Dean Pahrevi,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi

Arus deras, air cepat tinggi

Pantauan Kompas.com, banjir di RW 05, Kelurahan Cawang, arus tidak deras namun air mengalir cepat dan membuat kawasan permukiman warga terendam banjir lebih cepat.

Tidak sampai satu jam, air perlahan terus merambat ke seluruh permukiman warga dan ketinggian air cepat bertambah.

"Tadi jam 11 belum banjir masih di dekat kali, sekarang sudah mulai naik lagi makin tinggi sudah sampai rumah saya," ujar Titin.

Pantauan di RT 06, RW 08, Kelurahan Kampung Melayu, arus sangat deras mengalir dari permukaan Kali Ciliwung.

Saking derasnya, warga yang berjalan di jalanan pun harus berhati-hati agar tidak jatuh dan terbawa arus. Derasnya arus pun membuat air sangat cepat merendam kawasan tersebut.

Tidak sampai 30 menit Kompas.com berada di lokasi, air yang tadinya masih setinggi 10 sentimeter langsung berubah menjadi sedalam 50 sentimeter.

"Ini baru naik tadi jam 4an, arusnya deras banget, langsuny se-betis begini. Tapi ini kayaknya tidak akan terlalu tinggi, parahan kemarin awal tahun sama awal februari sampai harus mengungsi," ujar Andi, warga Kampung Melayu.

Baca juga: Muka Air Katulampa Tinggi, Anies Minta Warga Bantaran Kali Waspada Banjir Kiriman

Ribuan warga mengungsi

Hingga malam hari, air semakin tinggi hingga mencapai satu meter lebih. Hal itu tentunya memaksa warga untuk mengungsi dari rumah.

Banjir yang merendam wilayah RW 07, Kelurahan Bidara Cina misalnya. Sebanyak sekitar 200 KK atau 1.000-an jiwa mengungsi dari rumah.

Mereka mengungsi di Kantor Kelurahan Bidara Cina dan Gelanggang Remaja Otista.

"Di RW 07 ini ada 18 RT, 12 RT-nya itu kebanjiran. Jadi cuma enam RT yang benar-benar enggak kebanjiran, karena wilayahnya tinggi," kata Ketua RW 07, Mamat Sahroni di lokasi, Kamis.

Lalu, di Kelurahan Kampung Melayu, tercatat warga di empat RW, yakni RW 04, 05, 07, dan 08 harus mengungsi karena ketinggian air mencapai satu meter lebih.

Total 141 KK atau 487 jiwa yang mengungsi dari keempat RW tersebut.

Baca juga: Banjir Setinggi 2 Meter, 1.000-an Warga Bidara Cina Mengungsi

"Pengungsi dari empat RW, RW 04, 05, 07, dan 08. Posko ada empat, di Aula Kantor Kelurahan, SMPN 26, Pos RW 07, dan Masjid Jami Ittihadul Ikhwan," kata salah satu pegawai Kelurahan Kampung Melayu di lokasi, Kamis.

Terkait bantuan logistik, Camat Jatinegara Endang Sofyan pun memastikan bantuan logistik untuk warga korban banjir aman tercukupi dan tersedia di tiap posko pengungsian.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com