DEPOK, KOMPAS.com - Eks calon wakil wali kota Depok dari jalur independen, Reza Zaki menilai bahwa Depok membutuhkan sosok calon pemimpin "kejutan" guna mendongkrak partisipasi publik di pilkada.
Ia menganggap, ada kejenuhan publik Depok untuk berpartisipasi dalam proses politik elektoral karena tidak banyak perubahan berarti di kota itu selama 15 tahun terakhir.
"Kalau memang target kita ingin meningkatkan partisipasi politik sampai 70 atau 80 persen dari yang sekarang stuck di 50 persen, justru harus punya kejutan figur," jelas Zaki melalui telepon, Kamis (20/2/2020).
Baca juga: Himpun 69.000 KTP Warga Depok dalam 1,5 Bulan, Reza Zaki: Bisa Jadi Pertimbangan Parpol
"Tanpa kejutan figur, saya pikir akan stagnan partisipasi politik di kota Depok," ia menambahkan.
Zaki merasa bahwa dirinya dan eks pasangannya di jalur independen, Yurgen Sutarno adalah satu-dua sosok kejutan itu.
Pasalnya, selain masih terbilang belia, keduanya juga berani mencalonkan diri dari jalur independen, meskipun akhirnya gagal, di tengah kepungan partai-partai besar.
Setelah gagal di jalur independen, ia dan eks pasangannya di jalur independen, Yurgen Sutarno membuka diri terhadap pinangan partai politik.
Ia berharap, sebagai sosok kejutan, gagasan mereka cukup segar untuk dibawa ke pemerintahan Kota Depok yang selama ini dikuasai wajah-wajah lama, melalui Pilkada 2020.
Hal tersebut dianggap Zaki penting untuk mengejar ketertinggalan Depok dalam hal infrastruktur dan pelayanan publik.
"Harusnya Depok sudah bisa sejajar dengan Jakarta dari segi infrastruktur, pelayanan publik, dan lain-lain. Sementara, Kota Depok mau tidak mau, dalam 5 tahun ke depan harus memanfaatkan posisi Jakarta yang masih ibukota," Zaki menjelaskan.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan