Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Eks Calon Independen: Depok Butuh Sosok Kejutan untuk Dongkrak Partisipasi Politik

Kompas.com - 21/02/2020, 11:04 WIB
Vitorio Mantalean,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Eks calon wakil wali kota Depok dari jalur independen, Reza Zaki menilai bahwa Depok membutuhkan sosok calon pemimpin "kejutan" guna mendongkrak partisipasi publik di pilkada.

Ia menganggap, ada kejenuhan publik Depok untuk berpartisipasi dalam proses politik elektoral karena tidak banyak perubahan berarti di kota itu selama 15 tahun terakhir.

"Kalau memang target kita ingin meningkatkan partisipasi politik sampai 70 atau 80 persen dari yang sekarang stuck di 50 persen, justru harus punya kejutan figur," jelas Zaki melalui telepon, Kamis (20/2/2020).

Baca juga: Himpun 69.000 KTP Warga Depok dalam 1,5 Bulan, Reza Zaki: Bisa Jadi Pertimbangan Parpol

"Tanpa kejutan figur, saya pikir akan stagnan partisipasi politik di kota Depok," ia menambahkan.

Zaki merasa bahwa dirinya dan eks pasangannya di jalur independen, Yurgen Sutarno adalah satu-dua sosok kejutan itu.

Pasalnya, selain masih terbilang belia, keduanya juga berani mencalonkan diri dari jalur independen, meskipun akhirnya gagal, di tengah kepungan partai-partai besar.

Setelah gagal di jalur independen, ia dan eks pasangannya di jalur independen, Yurgen Sutarno membuka diri terhadap pinangan partai politik.

Ia berharap, sebagai sosok kejutan, gagasan mereka cukup segar untuk dibawa ke pemerintahan Kota Depok yang selama ini dikuasai wajah-wajah lama, melalui Pilkada 2020.

Hal tersebut dianggap Zaki penting untuk mengejar ketertinggalan Depok dalam hal infrastruktur dan pelayanan publik.

"Harusnya Depok sudah bisa sejajar dengan Jakarta dari segi infrastruktur, pelayanan publik, dan lain-lain. Sementara, Kota Depok mau tidak mau, dalam 5 tahun ke depan harus memanfaatkan posisi Jakarta yang masih ibukota," Zaki menjelaskan.

"Selepas nanti Jakarta ditinggal ke Kalimantan Timur, bayang-bayang Depok sebagai 'kota satelit' menurut saya sudah akan tercerabut dengan sendirinya. Manfaat itu (kota satelit Jakarta) harus ditangkap justru kurang dari 5 tahun ke depan," tutup dia.

Baca juga: Gagal Lolos Jalur Independen Pilkada Depok, Yurgen-Zaki Buka Kemungkinan Dilamar Parpol

Sebagai informasi, total fotokopi KTP sebagai syarat maju dari jalur independen yang dihimpun oleh 426 relawan Yurgen-Zaki mencapai 69.037 lembar.

Jumlah ini terpaut agak jauh dari target 85.107 lembar fotokopi KTP atau 6,5 persen dari jumlah daftar pemilih tetap (DPT) Kota Depok.

Hasil ini membuat mereka menyatakan diri mundur dari jalur independen, sekaligus menyatakan diri pula terbuka untuk dipinang partai politik.

Di sisi lain, pendaftaran calon wali kota dan wakil wali kota Depok 2021-2026 dibuka pada 16-18 Juni 2020 mendatang.

Mereka bakal kampanye mulai 1 Juli-19 September 2020, sebelum pilkada diselenggarakan 23 September 2020 nanti, serentak dengan 224 kabupaten dan 36 kota lain di Indonesia.

Hingga hari ini, dua poros utama koalisi partai politik jelang Pilkada Depok 2020 sudah terbentuk, namun belum satu pun yang resmi mendeklarasikan jagoannya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com