JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra Mohammad Taufik mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan tak perlu menjelaskan ke Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) terkait polemik revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat.
Menurut dia pertanyaan DPR tak harus dijawab Anies melainkan bisa dijelaskan oleh orang lain termasuk pemegang proyek yakni PT Jakarta Propertindo (Jakpro).
"Enggak apa-apa dipanggil, enggak usah Gubernur lah yang jawab, siapa kek, ngapain Gubernur jawab," kata dia di Balai Agung, Balai Kota, Jakarta Pusat, Jumat (21/2/2020).
Baca juga: Wartawan Tanya Soal Revitalisasi TIM, Anies: Kita Main Tik Tok Dulu Saja
Meski demikian Taufik tak keberatan jika Anies mau datang dan menjelaskan duduk persoalannya.
"Ya jelasin saja, Pak Anies datang, jelasin begini loh. Orang nanya mesti dijelasin, sudah," ucapnya.
Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Gerindra DKI Jakarta ini menuturkan polemik revitalisasi TIM sebenarnya hanya karena kurang komunikasi.
Para seniman hanya menolak adanya pembangunan hotel, bukan menolak revitalisasi TIM.
"Gini, revitalisasinya jalan lah. Yang sudah kita sepakati adalah hotel (ditolak). Komunikasi ya kurang komunikasi, sederhana aja sebenarnya gitu. Orang yang bikin ribet," tambah Taufik.
Baca juga: Revitalisasi TIM Diadukan Seniman, Terancam Moratorium, dan Mimpi Jadi Pusat Budaya Dunia
Diketahui, Komisi X DPR berencana memanggil Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk membahas proyek revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM).
Hal tersebut diputuskan seusai menggelar rapat dengar pendapat umum (RDPU) dengan Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (TIM) di DPR, Senayan, Jakarta, Senin (17/2/2020).
"Kami akan memanggil Saudara Gubernur Anies Baswedan," kata Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda.
Selain Anies, Komisi X juga akan memanggil DPRD DKI Jakarta dan PT Jakarta Propertindo (Jakpro) yang terlibat dalam revitalisasi TIM.
"DPRD DKI dan PT Jakpro yang diposisikan dalam Pergub Nomor 63 sebagai pelaksana dari pembangunan atau revitalisasi TIM ini," ucap Huda.
Baca juga: Formula E dan Revitalisasi Monas, Ditentang Pusat tetapi Akhirnya Disetujui dengan Syarat
Forum Seniman Peduli TIM merasa Anies tak pernah melibatkan mereka dalam rencana revitalisasi TIM.
Pimpinan Forum Seniman Peduli TIM, Radhar Panca Dahana, mengibaratkan keputusan Anies yang mendadak menyebabkan kegiatan mereka di TIM berantakan.
"Mendadak, kami hancur berantakan, kira-kira begitu. Tanpa ada kompromi," kata Radhar.
"Enggak ada bicara sama sekali dengan kami, kebijakan itu. Tahu-tahu sudah diberlakukan," lanjutnya.
Radhar mengatakan, pada dasarnya para seniman setuju jika revitalisasi yang direncanakan Pemprov DKI Jakarta demi membuat TIM lebih baik. Namun, dia menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang tidak melibatkan mereka.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.