Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Aksi 212 Berantas Korupsi, Dijaga Ribuan Polisi dan Selesai Tepat Waktu

Kompas.com - 22/02/2020, 09:05 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Aksi penyampaian pendapat tiap 21 Februari yang akrab disebut Aksi 212 kembali digelar di dekat Istana Merdeka pada Jumat (21/2/2020).

Tahun ini, tema yang diambil sedikit berbeda yaitu mengenai pemberantasan korupsi.

Adapun tujuan aksi ini meminta agar pemerintah memberantas aksi korupsi yang sudah merajalela.

Seperti apa aksi yang berlangsung setengah hari itu?

Dimulai setelah shalat Jumat

Aksi penyampaian pendapat dilakukan oleh sejumlah kelompok sejak Jumat siang.

Rata-rata peserta aksi melaksanakan shalat Jumat di Masjid Istiqlal dan longmarch ke arah Patung Kuda.

Baca juga: Dibatasi Kawat Berduri, Massa Aksi 212 Protes Tak Boleh Demo di Depan Istana

Satu mobil komando pun telah disiapkan guna menyampaikan berbagai aspirasi dari para tokoh yang hadir.

Berpusat di depan Gedung Sapta Pesona

Pihak kepolisian yang memasang kawat besi di dua sisi Jalan Medan Merdeka Barat sehingga massa tidak bisa menuju ke depan Istana.

Hal ini sempat membuat massa aksi kecewa karena mereka yakin surat yang dikantongi oleh pihak panitia memberikan izin hingga ke depan Istana.

Peserta aksi pun kecewa dengan pembatasan lewat kawat berduri.

"Di surat yang ditandatangani oleh polisi ke depan Istana, tapi kenapa dibatasi sampai di sini?" kata orator di atas mobil komando.

Baca juga: Ada Aksi 212, Jalan Medan Merdeka Barat Dipasangi Kawat Berduri

Jalan ditutup dan bus transjakarta dialihkan

Dalam aksi ini pengalihan arus lalu lintas dilakukan Ditlantas Polda Metro Jaya. Hal ini karena Jalan Medan Merdeka Barat ditutup kedua ruasnya baik yang mengarah ke Istana atau sebaliknya.

Salah satu alternatifnya bila kendaraan dari Blok M mengarah ke Harmoni akan dialihkan menuju jalan Abdul Muis menuju Harmoni.

Sebaliknya bila dari Harmoni ke Blok M dialihkan ke arah bunderan Tugu Tani.

Bus transjakarta koridor 1 juga dialihkan pada saat itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com