Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Voting Terbuka untuk Pilih Wagub DKI, F-Gerindra Sebut Anies Pernah Inginkan Itu

Kompas.com - 22/02/2020, 19:44 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Fraksi Gerindra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta sempat mengusulkan pemilihan wakil gubernur (Wagub) DKI dilakukan dengan voting terbuka.

Anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta Syarif menuturkan, salah satu alasan mereka mengusulkan voting terbuka lantaran berdasar pada pandangan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Menurut dia. Anies pernah menyatakan bahwa pemilihan pimpinan daerah pengganti harus dilakukan secara terbuka.

Baca juga: F-Gerindra: Voting Terbuka Pemilihan Wagub DKI untuk Hindari Politik Uang

Namun, keinginan Anies itu tidak diungkapkan saat pemilihan wagub DKI sekarang ini, melainkan saat era Gubernur terdahulu, Sutiyoso.

"Jadi dia (Anies) pernah menulis di artikel Kompas menjelang pemilihan bang Yos (Sutiyoso) itu menginginkan pemilihan terbuka," ujar seusai agenda diskusi Polemik 'Nanti Kita Cerita Tentang Wagub Hari Ini', di Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2020).

Syarif menuturkan, Anies saat itu memiliki pertimbangan pemilihan harus terbuka karena sebagai bentuk suara lembaga atau konstituennya.

Sedangkan jika pemilihan secara tertutup dengan artian pilihannya tak diketahui siapapun, maka pilihannya hanya berdasarkan pilihan pribadi.

"Perbedaannya kalau pemilihan terbuka itu, itu adalah suara lembaga. Kalau orang memilih tertutup mewakili dirinya sendiri," jelasnya.

Baca juga: Voting Tertutup Bikin PKS Yakin Dukungan Fraksi Bakal Beralih ke Cawagub DKI Nurmansjah

Namun, saat pembahasan mengenai voting tertutup atau terbuka tidak relevan dengan kondisi pemilihan yang sekarang.

Pasalnya pernyataan Anies itu diutarakan saat masih era orde baru, bukan reformasi.

"Pendapat pak Anies ketika rezim ini dari waktu masih otoriter orde baru kepada rezim sekarang. Kan berbeda. Relevansi sekarang itu, relevan tidak relevan itu dimasukan ke DPRD untuk dipertimbangkan," tutur Syarif.

Diketahui, DPRD DKI Jakarta menyepakati pemilihan atau voting wakil gubernur DKI Jakarta akan dilakukan secara tertutup.

Baca juga: DPRD Sepakat Voting Tertutup Wagub DKI, tetapi Proses Pemilihan Bisa Disaksikan Publik

Hal ini disepakati dalam rapat pimpinan gabungan (rapimgab) DPRD DKI, Selasa (18/2/2020) hari ini.

Pemilihan tertutup juga merupakan usulan panitia khusus (pansus) draf tata tertib yang disusun DPRD DKI periode 2014-2019.

"Tadi ada perdebatan, kemudian disepakati mengikuti hasil pansus yang lama tertutup," kata Wakil Ketua DPRD DKI FraksI Gerindra Mohammad Taufik di lantai 10, Gedung DPRD DKI, Selasa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Terjerat Kasus Penistaan Agama, TikTokers Galihloss Terancam 6 Tahun Penjara

Megapolitan
Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Banyak Warga Jakarta Disebut Belum Terima Sertifikat Tanah dari PTSL

Megapolitan
Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Heru Budi Minta Antisipasi Dampak Konflik Iran-Israel Terhadap Perekonomian Jakarta

Megapolitan
Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Agusmita Terancam 15 Tahun Penjara karena Diduga Terlibat dalam Kematian Kekasihnya yang Sedang Hamil

Megapolitan
Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Begal Remaja di Bekasi Residivis, Terlibat Kasus Serupa Saat di Bawah Umur

Megapolitan
Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Mayat Laki-laki dalam Kondisi Membengkak Ditemukan di Kamar Kontrakan Depok

Megapolitan
4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

4 Anggota Polda Metro Jaya Terlibat Pesta Narkoba, Kompolnas: Atasan Para Pelaku Harus Diperiksa

Megapolitan
Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Polisi Tangkap 3 Pelaku Sindikat Pencurian Motor di Tambora

Megapolitan
Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Dukcapil DKI Catat 1.038 Pendatang Baru ke Jakarta Usai Lebaran 2024

Megapolitan
Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Polisi Tangkap Pemuda yang Cabuli Anak 5 Tahun di Cengkareng

Megapolitan
Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Usai Rampas Ponsel Pelanggan Warkop, Remaja di Bekasi Lanjut Begal Pengendara Motor

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Pemprov DKI Siapkan Mitigasi Cegah Risiko dan Dampak Perekonomian Setelah Jakarta Tak Lagi Ibu Kota

Megapolitan
Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Polisi Tangkap TikTokers Galihloss Buntut Konten Diduga Nistakan Agama

Megapolitan
Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Polisi Tangkap Begal Remaja yang Beraksi di Jatiasih dan Bantargebang Bekasi

Megapolitan
Jangan Khawatir Lagi, Taksi 'Online' Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Jangan Khawatir Lagi, Taksi "Online" Dipastikan Boleh Antar Jemput Penumpang di Terminal Kampung Rambutan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com