Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER JABODETABEK] Lagi-lagi Jakarta Banjir | Viral Video Seorang Ibu Jambak Anak Muda di KRL

Kompas.com - 24/02/2020, 05:45 WIB
Sabrina Asril

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Peristiwa banjir yang melanda Jakarta pada Minggu (23/2/2020) menjadi berita yang paling populer di Megapolitan Kompas.com.

Banjir yang melanda Jakarta kemarin membuat banyak warga mengikuti setiap perkembangn terkait dampak banjir yang terjadi mulai dari ketinggian genangan, akses jalan yang ditutup, perumahan yang terendam banjir, hingga pelayanan transportasi publik yang juga terganggu.

Selain isu soal banjir, isu lainnya yang juga masih diikuti oleh pembaca adalah terkait video viral yang menayangkan kericuhan antara seorang ibu dan perempuan muda di KRL.

Baca juga: Jakarta Banjir, Netizen Serbu Tagar #WajahBaruJakarta untuk Sindir Anies

Jika Anda tak sempat mempat mengikuti pemberitaan kemarin, berikut empat berita populer Megapolitan Kompas.com yang kami rangkum:

1. 55 RW di Jakarta terdampak banjir

Sebanyak 55 rukun warga (RW) di Jakarta terendam banjir pada Minggu (23/2/2020) pagi ini. RW yang terendam banjir tersebar di 36 kelurahan di 23 kecamatan.

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta M Insaf mengatakan, banjir disebabkan curah hujan tinggi, luapan Kali Ciliwung, luapan Kali Item, luapan Kali Sunter, dan luapan Kali Semongol.

"Rekap data banjir pada Minggu ini sampai dengan pukul 06.00 WIB," ujar Insaf saat dikonfirmasi wartawan.

Baca juga: Survei: Masalah Banjir DKI jadi Penyebab Elektabilitas Anies Anjlok

Ketinggian air banjir di 55 RW yang terendam pun beragam, mulai dari 5 sentimeter sampai 120 sentimeter.

Banjir dengan ketinggian 120 sentimeter terjadi di Kelurahan Mampang, Jakarta Selatan.

Sementara itu, banjir dengan ketinggian 100 sentimeter terjadi di Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur.

Baca selengkapnya mengenai persebaran lokasi banjir di Jakarta kemarin di sini.

Video viral menunjukkan seorang ibu menjambak wanita muda di depannya dalam KRL Commuterline. Pertengakaran ini menyita perhatian penumpang lain.Twitter Video viral menunjukkan seorang ibu menjambak wanita muda di depannya dalam KRL Commuterline. Pertengakaran ini menyita perhatian penumpang lain.

2. Viral video ibu jambak wanita muda di KRL

Video yang menunjukkan seorang perempuan menjambak seorang perempuan lainnya di dalam gerbong kereta rel listrik (KRL) commuterline, viral di Twitter.

Video berdurasi 36 detik itu diunggah pemilik akun Twitter @rinafarzia pada Minggu (23/2/2020) dini hari.

"Pengalaman naik @CommuterLine ku dan teman2ku hari ini. Semoga ga ada lagi kejadian2 kaya gini. Kereta arah bogor, gerbong khusus wanita (22/02/2020 pukul 21.15)," tulis Rina dalam keterangan video yang dia unggah.

Baca juga: Banjir Masuk ke Dalam Gedung RSCM, Sejumlah Alat Medis Terendam

Dalam video tersebut, seorang perempuan yang berdiri tampak menarik tangan dan menjambak perempuan lain yang duduk di salah satu kursi prioritas di dalam KRL.

"Berdiri kamu, kamu berdiri. Saya ini orangtua," ujar perempuan yang menjambak.

Petugas satpam tampak menghampiri perempuan yang menjambak dan menjauhkannya dari perempuan yang dijambak.

Setelah itu, perempuan yang menjambak sempat menjauhi perempuan yang dijambaknya.

Tak lama kemudian, perempuan itu kembali mendekat dan menjambak lagi perempuan yang dia jambak sebelumnya.

Baca juga: Pelipis Kanan Warga Tangsel Ini Sobek akibat KRL Dilempari Batu

"Eh, berdiri kau, berdiri nggak kamu, berdiri, itu tidak pantas, kau cacat?" kata perempuan itu sambil menjambak dan berteriak.

"Makanan Ibu juga enggak," timpal perempuan yang dijambak.

Petugas satpam dan penumpang laki-laki tampak menjauhkan perempuan yang akan menjambak lagi perempuan yang sedang duduk itu.

Dalam tweet-nya yang lain, Rina menjelaskan, perempuan yang menjambak mulanya kesal terhadap petugas sekuriti yang menegurnya karena menaruh makanan di kursi dan khawatir menghalangi orang lain yang hendak duduk.

Perempuan itu kemudian kesal dan menghampiri wanita yang ditunjuknya, lalu menjambak.

Saat dikonfirmasi, Vice President Coorporate Communication PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Anne Purba enggan menjelaskan kronologi kejadian di video yang viral.

Anne hanya meminta semua pihak untuk saling menghormati sesama penumpang KRL.

Baca selengkapnya sikap KCI dalam berita berikut ini.

Banjir di perumahan Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020).Istimewa Banjir di perumahan Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020).

3. Kelapa Gading lumpuh dan spekulasi pintu air Sunter

Kelapa Gading, Jakarta Utara lumpuh setelah banjir mengepung wilayah ini pada Minggu (23/2/2020).

Sejumlah perumahan terendam banjir, ruas jalan pun tergenang sehingga membuat akses terputus di sejumlah titik.

Salah satu kawasan yang terdampak banjir ada di Perumahan Bangun Cipta Sarana, Kelapa Gading.

Ani, salah satu warga di sana mengungkapkan wilayahnya memang kerap dilanda banjir pada tahun 2020 ini.

Baca juga: Kenapa Banjir di Kelapa Gading Lama Surut? Ini Penjelasan Pemprov DKI

Setidaknya sudah tiga kali dia merasakan banjir masuk ke wilayah perumahan itu.

"Ini sudah tiga kali, awal tahun baru, imlek, dan sekarang. Tapi yang sekarang lebih parah. Di jalanan itu sudah sedengkul orang dewasa," kata Ani kepada Kompas.com, Minggu.

Dengan kondisi itu, warga pun mempertanyakan komitmen Pemprov DKI Jakarta untuk mengatasi banjir di Jakarta.

Banyak spekulasi yang diterima warga seputar banjir yang melanda Kelapa Gading mulai dari isu tanggul jebol, pompa air yang tak berfungsi, hingga pintu air Sunter yang tak dibuka.

Baca juga: Pulomas dan Kelapa Gading Banjir, Pemprov DKI Bantah Tutup Pintu Air Sunter

"Apa benar isu yang dibilang Sunter ada pintu air ditutup, jadi dibiarkan tenggelam Kelapa Gading. Karena kalau banjir di sini akan surut, kalau pintu air Sunter itu dibuka," ucap Ani yang mengeluhkan air lambat surut dibandingkan banjir sebelumnya.

"Biasanya kalau Gading banjir, Sunter juga banjir. Ini kenapa di sana kering?" tutur dia.

Sementara itu warga Kelapa Gading lainnya, Dessy, juga bertanya-tanya akan hal yang sama.

Dessy yang juga salah seorang pengurus Linmas di perumahan Kelapa Nias, Kelapa Gading, Jakarta Utara menuturkan warga bertanya-tanya seputar pintu air Sunter.

"Karena air lama sekali surutnya, malahan ini sudah enggak hujan, air malah naik," ucap Dessy.

Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Juaini Yusuf membantah informasi yang disampaikan warganet. Menurut Juaini, Pintu Air Sunter tetap dibuka.

"Sebenarnya itu dibuka, bukan enggak dibuka. Itu ada petugasnya kan. Kami tetap mengalihkan kalau memang kondisi di situ harus dibuka, enggak ada yang ditahan-tahan, karena memang untuk mengurangi beban di tempat lain," ujar Juaini saat dihubungi.

Menurut Juaini, banjir di Kelapa Gading dan Pulomas disebabkan meluapnya kali yang ada di sana.

Air kali melimpas ke jalan dan permukiman warga karena tidak bisa mengalir ke laut akibat air laut pasang.

Baca selengkapnya di sini.

Sejumlah warga negara asing menumpang di atas sebuah truk saat banjir menggenangi Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020). Hujan deras sejak Minggu 23 Februari dini hari membuat sejumlah daerah di Ibu Kota tergenang banjir.ANTARA FOTO/SIGID KURNIAWAN Sejumlah warga negara asing menumpang di atas sebuah truk saat banjir menggenangi Jalan Boulevard Barat Raya, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Minggu (23/2/2020). Hujan deras sejak Minggu 23 Februari dini hari membuat sejumlah daerah di Ibu Kota tergenang banjir.

4. Banjir genangi 10 ruas jalan

Curah hujan tinggi yang mengguyur Jakarta sejak Minggu (23/2/2020) dini hari tak hanya menyebabkan banjir di permukiman di Ibu Kota. Banjir juga merendam 10 ruas jalan di Jakarta.

Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jakarta M Insaf mengatakan, hingga pukul 06.00 WIB, banjir masih merendam 10 ruas jalan tersebut.

"Penyebabnya curah hujan tinggi," ujar Insaf, saat dikonfirmasi.

Insaf menuturkan, petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU) kelurahan petugas Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta sudah bekerja membersihkan saluran untuk mengatasi banjir di 10 ruas jalan tersebut.

Simak rincian jalan yang terimbas banjir kemarin dalam berita ini.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com