Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anies Disindir Warganet Saat Banjir, Politisi PKS: Itu Risiko, Tidak Usah Baper

Kompas.com - 24/02/2020, 19:13 WIB
Ryana Aryadita Umasugi,
Jessi Carina

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan diserbu warganet di media sosial twitter saat peristiwa banjir pada Minggu (23/2/2020).

Tanda pagar (tagar) #WajahBaruJakarta menjadi salah satu trending topic Indonesia di Twitter untuk menyindir Anies.

Hal ini lantaran, dalam tweet-nya, Anies mengunggah foto yang menunjukkan kondisi Jalan Jenderal Sudirman, Taman Papyrus, JPO Pasar Minggu, dan trotoar Jakarta dengan latar langit biru dan cerah.

Tagar #wajahbarujakarta disertakan di setiap foto.

Baca juga: Jakarta Banjir, Netizen Serbu Tagar #WajahBaruJakarta untuk Sindir Anies

"Tengoklah foto-foto ini, ada biru di langit Jakarta. Itulah pemandangan rutin di Jakarta pada beberapa pekan belakangan ini. Ajak teman, tetangga, dan saudara.... berjalan, bersepeda menikmati #WajahBaruJakarta. Selamat menikmati akhir pekan, semoga selalu dalam keberkahanNya," tulis Anies melalui akun Twitter-nya, @aniesbaswedan, Sabtu kemarin.

Menanggapi hal itu, Anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD DKI Jakarta Abdul Azis menyebutkan bahwa tagar yang menyudutkan Anies adalah sebuah risiko.

Ia pun meminta Anies tidak baper atau tersinggung dan tetap fokus bekerja.

"Ya saya pikir itu risiko jadi pimpinan di mana pun kita, siapa pun kita, ya kalau saya pikir sih itu tidak usah ditanggapi dengan baper lah biasa saja," ucap Azis di Komisi B, Gedung DPRD DKI, Senin (24/2/2020).

Baca juga: Kritik Anies, Ketua DPRD DKI Nilai SOP Penanganan Banjir Tidak Jelas

"Terus fokus bekerja dan memberikan yang terbaik untuk masyarakat DKI Jakarta," lanjutnya.

Menurut dia Jakarta memang tak pernah bisa terhindar dari banjir. Apalagi curah hujan belakangan ini memang cukup tinggi.

Meski demikian Ketua Komisi B DPRD DKI ini meminta Pemprov DKI agar lebih serius menangani banjir.

"Tapi saya kira ini juga jadi catatan buat Pemda DKI agar lebih serius menangani banjir ini karena dari komisi B juga melihat masih ada pompa-pompa yang belum berfungsi, atau berfungsi tapi kapasitas pompa itu kurang besar," sarannya.

Pemprov DKI, kata dia, juga harus mengevaluasi kembali alat-alat yang digunakan dalam upaya menangani banjir.

Baca juga: Minta Anies Tak Tenggelamkan Kelapa Gading, Warga Tuntut Dana Banjir Dikembalikan

"Jadi kita ingin Pemda DKI juga lebih serius menangani banjir ini agar fasilitas infrastruktur yang digunakan untuk menangani banjir ini juga direview kembali dan direvitalisasi sehingga kita lebih siap menangani banjir," tambah Azis.

Diketahui, pada Minggu pagi, banjir diinformasikan terjadi di 55 rukun warga (RW) di Jakarta. RW yang terendam banjir tersebar di 36 kelurahan di 23 kecamatan.

Banjir disebabkan curah hujan tinggi, luapan Kali Ciliwung, luapan Kali Item, luapan Kali Sunter, dan luapan Kali Semongol.

Ketinggian air banjir di 55 RW yang terendam pun beragam, mulai dari 5 sentimeter sampai 120 sentimeter.

Sedangkan pada Senin pagi tersisa 35 RW yang masih terendam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Mobil Rubicon Mario Dandy Dilelang Mulai dari Rp 809 Juta, Kajari Jaksel: Kondisinya Masih Cukup Baik

Megapolitan
Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Sindikat Pencuri di Tambora Berniat Buka Usaha Rental Motor

Megapolitan
PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

PDI-P DKI Mulai Jaring Nama Bacagub DKI, Kader Internal Jadi Prioritas

Megapolitan
PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

PDI-P Umumkan Nama Bacagub DKI yang Diusung pada Mei 2024

Megapolitan
Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com