BEKASI, KOMPAS.com - ERS (14) dikabarkan menghilang sejak 8 Februari 2020. Dia diketahui terakhir kali pergi bersama seseorang berinisial I yang dikenalnya dari media sosial Facebook.
Menghilangnya ERS sudah dilaporkan orangtuanya ke Polres Metro Bekasi Kota pada 16 Februari 2020 lalu.
Di kediamannya, Lilis, ibunda ERS bercerita bahwa sejak anaknya mengenal I, sifat dan penampilan ERS berubah drastis.
Baca juga: Remaja Putri di Bekasi Hilang Dua Minggu, Diduga Pergi Bersama Kenalannya dari Facebook
ERS yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) sehari-harinya terbiasa mengenakan kerudung. Namun, semenjak berkenalan dengan I, ERS sering ditemukan tanpa kerudung, bahkan bercelana pendek.
ERS juga bergaya tomboi, layaknya seorang laki-laki dengan memotong rambut panjangnya jadi pendek.
"Berubah banget, dulu dia pakai kerudung, kalem. Sekarang lepas kerudungnya, pakai celana pendek selutut, dan memotong rambut jadi pendek gitu," ucap Lilis di kediamannya di Jalan Durian Raya, Kampung Pabuaran, Cimuning, Mustika Jaya, Bekasi, Senin (24/2/2020).
Selain mengubah penampilannya, ERS juga kerap pulang larut malam.
Bahkan beberapa kali ERS izin menginap di rumah I. Padahal sebelumnya, ERS dikenal sebagai anak yang pulang tepat waktu dan tak pernah menginap.
Baca juga: Seorang Pedagang Roti Dilaporkan Hilang, Mobilnya Ditemukan Terbakar
Hal itu membuatnya kecewa dengan perilaku anaknya saat ini. Ia khawatir jika anaknya terbawa arus pergaulan buruk.
"Saya mah takut aja dia diajak yang buruk-buruk, namanya juga orangtua ya. Si I ini umurnya udah jauh lebih tua dari anak saya, dia udah lulus sekolah di SMK Flora," kata dia.
Hal yang lebih membuatnya khawatir, teman ERS yang dikenalnya dari Facebook ini belum dikenalnya secara dekat. Mulai dari tempat tinggal hingga orangtua I pun belum dikenal baik oleh Lilis.
"Kalau teman-teman ERS yang lain yang satu sekolah sama dia mah saya kenal semua mbak. Saya tahulah mereka anak baik-baik, orangtuanya siapa, lah si I ini kan mah baru beberapa kali ke sini," ucap Lilis dengan berkaca-kaca.
Lilis mengatakan, hingga kini dirinya menunggu kepulangan anaknya yang sudah tidak pulang selama dua minggu. Ia juga masih menunggu polisi untuk mengetahui keberadaa anaknya.
Beberapa hari belakangan ini pun ia turut senang. Sebab anaknya itu mulai berkomunikasi dengan teman sekolahnya.
Menurut teman sekolahnya, ERS dalam keadaan yang sehat di suatu tempat.
"ERS sempat minta tolong temannya mengirimkan uang untuk isi pulsa dan makan. Temannya itu bilang kalau anak saya sehat, tapi dia (ERS) tidak kasih tahu dia dimana," kata dia.
Ia pun selalu berdoa anaknya untuk selalu sehat dan pulang ke rumah untuk berkumpul bersama.
"Saya berharap anak saya kembali ke rumah, polisi cepat menemukannya juga," tutur dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.