Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dikabarkan Sempat Hilang, Penampilan hingga Kelakuan Remaja di Bekasi Ini Berubah

Kompas.com - 24/02/2020, 20:39 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - ERS (14) dikabarkan menghilang sejak 8 Februari 2020. Dia diketahui terakhir kali pergi bersama seseorang berinisial I yang dikenalnya dari media sosial Facebook.

Menghilangnya ERS sudah dilaporkan orangtuanya ke Polres Metro Bekasi Kota pada 16 Februari 2020 lalu.

Di kediamannya, Lilis, ibunda ERS bercerita bahwa sejak anaknya mengenal I, sifat dan penampilan ERS berubah drastis.

Baca juga: Remaja Putri di Bekasi Hilang Dua Minggu, Diduga Pergi Bersama Kenalannya dari Facebook

ERS yang bersekolah di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTSN) sehari-harinya terbiasa mengenakan kerudung. Namun, semenjak berkenalan dengan I, ERS sering ditemukan tanpa kerudung, bahkan bercelana pendek.

ERS juga bergaya tomboi, layaknya seorang laki-laki dengan memotong rambut panjangnya jadi pendek.

"Berubah banget, dulu dia pakai kerudung, kalem. Sekarang lepas kerudungnya, pakai celana pendek selutut, dan memotong rambut jadi pendek gitu," ucap Lilis di kediamannya di Jalan Durian Raya, Kampung Pabuaran, Cimuning, Mustika Jaya, Bekasi, Senin (24/2/2020).

Selain mengubah penampilannya, ERS juga kerap pulang larut malam.

Bahkan beberapa kali ERS izin menginap di rumah I. Padahal sebelumnya, ERS dikenal sebagai anak yang pulang tepat waktu dan tak pernah menginap.

Baca juga: Seorang Pedagang Roti Dilaporkan Hilang, Mobilnya Ditemukan Terbakar

Hal itu membuatnya kecewa dengan perilaku anaknya saat ini. Ia khawatir jika anaknya terbawa arus pergaulan buruk.

"Saya mah takut aja dia diajak yang buruk-buruk, namanya juga orangtua ya. Si I ini umurnya udah jauh lebih tua dari anak saya, dia udah lulus sekolah di SMK Flora," kata dia.

Hal yang lebih membuatnya khawatir, teman ERS yang dikenalnya dari Facebook ini belum dikenalnya secara dekat. Mulai dari tempat tinggal hingga orangtua I pun belum dikenal baik oleh Lilis.

"Kalau teman-teman ERS yang lain yang satu sekolah sama dia mah saya kenal semua mbak. Saya tahulah mereka anak baik-baik, orangtuanya siapa, lah si I ini kan mah baru beberapa kali ke sini," ucap Lilis dengan berkaca-kaca.

Lilis mengatakan, hingga kini dirinya menunggu kepulangan anaknya yang sudah tidak pulang selama dua minggu. Ia juga masih menunggu polisi untuk mengetahui keberadaa anaknya.

Beberapa hari belakangan ini pun ia turut senang. Sebab anaknya itu mulai berkomunikasi dengan teman sekolahnya.

Menurut teman sekolahnya, ERS dalam keadaan yang sehat di suatu tempat.

"ERS sempat minta tolong temannya mengirimkan uang untuk isi pulsa dan makan. Temannya itu bilang kalau anak saya sehat, tapi dia (ERS) tidak kasih tahu dia dimana," kata dia.

Ia pun selalu berdoa anaknya untuk selalu sehat dan pulang ke rumah untuk berkumpul bersama.

"Saya berharap anak saya kembali ke rumah, polisi cepat menemukannya juga," tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

BPBD DKI: Banjir yang Rendam Jakarta sejak Kamis Pagi Sudah Surut

Megapolitan
Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Maju Mundur Kenaikan Tarif Transjakarta, Wacana Harga Tiket yang Tak Lagi Rp 3.500

Megapolitan
Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu 'Video Call' Setiap Hari?

Mengapa Penjaga Warung Madura Selalu "Video Call" Setiap Hari?

Megapolitan
Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Gara-gara Masalah Asmara, Remaja di Koja Dianiaya Mantan Sang Pacar

Megapolitan
Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Pendatang Usai Lebaran Berkurang, Magnet Jakarta Kini Tak Sekuat Dulu

Megapolitan
Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Pendaftaran Cagub Independen Jakarta Dibuka 5 Mei 2024, Syaratnya 618.750 KTP Pendukung

Megapolitan
Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk Se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com