JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) memilih Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu sebagai lokasi observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) World Dream.
Masuk ke Kelurahan Pulau Harapan, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, pulau ini merupakan salah satu pulau terluar di Provinsi DKI Jakarta.
Luas pulau ini kurang lebih sekitar 37,5 hektar. Bupati Kepulauan Seribu Husein Murat mengatakan, jika ditempuh dari pesisir Jakarta butuh waktu sekitar 2 jam berlayar untuk sampai kesana.
Baca juga: Pemprov DKI Sosialisasi ke Warga Terkait Observasi WNI ABK World Dream di Pulau Sebaru
Pulau ini merupakan salah satu pulau tak berpenghuni yang ada di Kepulauan Seribu. Bahkan pulau ini tidak tercatat dalam aplikasi Google Maps.
"Pulau terdekat (yang berpenghuni) itu Pulau Kelapa. Itu sekitar 20 mil (32,18 km) jaraknya," ujar Husein saat dihubungi Kompas.com, Senin (24/2/2020)
Dulunya, pulau ini sempat dijadikan sebagai tempat rehabilitasi bagi para pencandu narkoba. Sejumlah fasilitas seperti asrama, ruang perawatan berdiri di sana.
Namun beberapa tahun belakangan, lokasi tersebut sudah tak lagi digunakan sebagai tempat rehabilitasi. Pulau ini ditinggalkan tak berpenghuni.
"Kondisinya masih baik. Kemarin kan menteri udah ke sana, udah ngeliat. Saya liat informasi di sana memang terawat," ucap Husein.
Baca juga: Kapal Nelayan Tak Boleh Bersandar di Pulau Sebaru Selama Masa Observasi ABK World Dream
Meski begitu, pulau juga sering didatangi wisatawan yang ingin menikmati sensasi berkemah di pulau tak berpenghuni.
Dalam unggahan akun YouTube Onggo man pada tahun 2019, terlihat kondisi hutan pulau ini masih asri, terumbu karang dalam kondisi baik, serta biota laut yang cukup beragam.
Sementara itu, dikutip dari Kompasiana.com milik akun Gracey Wakary, Pulau Sebaru ini merupakan salah satu spot terbaik untuk menyelam dan melihat ikat pink nemo yang berenang di anemon laut.
Di pulau ini, pengunjung yang datang tidak perlu terlalu dalam menyelam untuk menikmati keindahan biota lautnya.
Namun, hingga observasi 188 ABM World Dream selesai, untuk sementara waktu pulau ini tidak bisa dikunjungi.
"Selama ada observasi kapal-kapal itu nggak boleh masuk dan bersandar ke sana. Memang menjadi daerah yang disterilkan," kata Husein.
Baca juga: Dinkes DKI Siap Bantu Observasi WNI di Kapal World Dream yang Dibawa ke Pulau Sebaru
Setidaknya, observasi dilakukan selama 14 hari terhitung saat para ABK tersebut sampai di Pulau Sebaru yang rencananya pada tanggal 28 Februari nanti.
Mereka akan dibawa lebih dulu menggunakan Kapal World Dream dan akan diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia di Selat Durian, Riau.
Nantinya, di Selat Durian, KRI Suharso pada 26 Februari telah menunggu.
Pada pukul 10.00 WIB, KRI Suharso diperkirakan tiba di Pulau Sebaru Kecil pada 28 Februari pukul 09.00 WIB.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan observasi di Pulau Sebaru akan dilakukan seperti halnya yang dilakukan kepada WNI dari daratan China di Natuna.
Meski sudah mengantongi sertifikat sehat, pemerintah tetap memutuskan untuk mengobservasi ulang 188 WNI ABK World Dream.
Pemulangan dilakukan menyusul dihentikannya pengoperasian kapal jenis cruise tersebut akibat wabah virus corona.
"Kami lepas jangkar di perairan internasional di dekat Kepulauan Bintan untuk memindahkan para awak (WNI) ke kapal TNI AU," ujar President of Dream Cruises Michael Goh, sebagaimana dikutip Antara, Senin (24/2/2020).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.