Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Penyerbuan Mall AEON Jakarta Garden City, Berawal dari Emosi Warga Terdampak Banjir

Kompas.com - 25/02/2020, 15:28 WIB
Rindi Nuris Velarosdela,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menjelaskan kronologi penyerangan warga di Mal AEON Jakarta Garden City (JGC), Jakarta Timur, Selasa (25/2/2020).

Awalnya, pada pukul 09.30, sebanyak 200 warga yang terdampak banjir mendatangi Mal AEON untuk menemui pihak manajemen mall.

Saat itu, sebanyak 100 personel polisi telah bersiaga di AEON Mall JGC.

Baca juga: AEON Mall Jakarta Garden City Digeruduk Warga, Dituduh Jadi Penyebab Banjir

 

Warga menuduh keberadaan pusat perbelanjaan itu yang menyebabkan bencana banjir di pemukiman warga.

"Warga kesal karena pihak manajemen belum bisa ditemui untuk dilakukan mediasi," kata Yusri kepada wartawan, Selasa.

Selanjutnya, pukul 10.00, salah satu perwakilan Mal AEON bersedia menemui warga. Pihak manajemen menjelaskan waduk dan saluran irigasi merupakan tanggung jawab Dinas Sumber Daya Air.

Sementara itu, bencana banjir di pemukiman warga disebabkan curah hujan tinggi yang mengguyur Jakarta.

Baca juga: Polisi: Tak Ada Penjarahan di AEON Mall, Situasi Sudah Kondusif

"Perwakilan warga mengatakan bahwa semua itu belum diserahkan ke Pemda dan itu masih milik Perum JGC. Warga juga meminta tindakan nyata dari pihak Perum untuk menghentikan pembuangan air yang masih mengalir ke perumahan warga," ungkap Yusri.

Yusri mengungkapkan, polisi memfasilitasi mediasi antara warga dan pihak manajemen. Proses mediasi pun berjalan aman dan kondusif.

Namun, saat bersamaan, sebanyak 100 warga menyerang dan merusak fasilitas Mal AEON.

"Mall AEON didatangi oleh 100 warga yang melakukan pengrusakan rambu dan pagar mall bagian belakang dan kaca salah satu restoran juga dirusak," ujar Yusri.

Baca juga: Polisi Amankan Satu Orang Terkait Penyerangan di AEON Mall

 

Pukul 12.00, polisi memukul mundur warga yang menyerang dan merusak fasilitas mall AEON. Beruntung, aksi penyerangan itu tak menimbulkan korban jiwa.

Saat ini, polisi telah mengamankan seorang warga terkait penyerangan dan pengrusakan pusat perbelanjaan itu.

Direktur Reserse Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Metro Jaya Kombes Suyudi Ario Seto mengatakan, polisi masih mendalami peran tersangka dalam penyerangan tersebut.

"Pelaku sudah diamankan satu orang. Masih kita dalami, masih kita periksa," kata Suyudi di AEON Mall, Jakarta Timur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Siswa SMP di Palmerah Sempat Cekcok dengan Kakak Sebelum Gantung Diri

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

9 Orang Ambil Formulir Pendaftaran Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Minta Polisi Periksa Riwayat Pelanggaran Hukum Sopir Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI, Pakar: Agar Jera

Megapolitan
Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Diwarnai Aksi Lempar Botol dan Batu, Unjuk Rasa di Patung Kuda Dijaga Ketat Polisi

Megapolitan
Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Basarnas Resmikan Unit Siaga SAR di Kota Bogor

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Ratusan Orang Tertipu Beasiswa S3 ke Filipina, Total Kerugian Hingga Rp 6 Miliar

Megapolitan
Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Farhat Abbas Daftar Jadi Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Siswa SMP di Palmerah Ditemukan Gantung Diri di Kamarnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com