Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Kisah Suami Istri Bawa Pulang Jenazah Bayinya dengan Taksi Online Setelah Ditolak Berkali-kali

Kompas.com - 26/02/2020, 05:25 WIB
Vitorio Mantalean,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Unggahan di Facebook viral belakangan ini, mengisahkan tentang seorang ibu yang kehilangan bayinya setelah dipanggil Yang Kuasa pada Senin (17/2/2020) lalu.

Kisah tersebut tentu saja sarat nuansa duka, tetapi juga menampilkan sisi kemanusiaan.

Sang ibu, Vebby Angelique Angkuw (39), bersama suaminya harus berjam-jam menanti kedatangan taksi online untuk membawa jenazah bayinya pulang dari Rumah Sakit Budhi Asih, Jakarta Timur, ke rumahnya di kawasan Cakung.

"Bayi saya selesai diurus di ruang jenazah sebelum pukul 18.30. Saat itu, saya ditanya oleh petugas jenazah, 'Bawa mobil atau tidak?'," ujar Vebby kepada Kompas.com, Selasa (25/2/2020) malam.

Baca juga: Doa Ibu untuk Sopir Taksi Online Mulia yang Bersedia Bawa Jenazah Bayinya...

Rupanya, Vebby ke rumah sakit bersama suaminya menggunakan taksi online dari rumah.

Petugas jenazah kemudian memberinya opsi, yakni menggunakan ambulans Pemprov DKI Jakarta atau ambulans swasta.

"Mereka bilang, ambulans DKI kemungkinan lama. Ambulans swasta mahal. Sementara ambulans mereka sedang tidak stand by," kata Vebby.

"Dalam posisi kalut gitu, saya berpikir, kalau yang namanya lama itu pasti di atas dua jam. Kalau mahal di atas Rp 300.000. Sementara uang pegangan saya tinggal sekitar Rp 100.000," ia menambahkan.

Pilihan paling efisien akhirnya jatuh ke moda taksi online. Ia mesti menunggu selama hampir dua jam karena para pengemudi taksi online yang dipesan menolak membawa jenazah.

"Mereka kan butuh waktu lama untuk datang. Begitu datang, petugas jenazah memberi surat jalan bahwa ini membawa jenazah. Pengemudi yang pertama seperti marah gitu, bilangnya order tidak sesuai dengan aplikasi. Sementara pengemudi kedua menolak begitu saja," Vebby bercerita.

Baca juga: Ditolak Dua Kali Sopir Taksi Online, Vebby Nyaris Naik Transjakarta Bawa Pulang Jenazah Bayinya

Sang suami akhirnya memesan lagi taksi online untuk kali ketiga. Jam dinding menunjukkan waktu jelang pukul 20.00 WIB.

Vebby berdoa agar kali ini mereka tak lagi ditolak.

Doanya terkabul. Pengemudi taksi online bernama Weimpy Sulendra bersedia membawa mereka pulang.

Vebby, suami, dan jenazah bayi bernama Muhammad Raka yang ia gendong sepanjang waktu tiba di rumahnya jelang pukul 20.30 WIB, setelah menempuh jarak sejauh 16,9 kilometer dari RS Budhi Asih.

"Begitu sampai, pengemudi bilang turut berdukacita. Suami juga kasih tip uang selembaran merah karena sudah mau mengantarkan," kata Vebby.

"Tapi, ditolak sama pengemudinya. Dia malah sambil salaman, ngasih uang lembaran merah juga sambil bilang, 'Ini buat beli air mawar'," ia menambahkan.

Weimpy kemudian banjir ucapan terima kasih dari pasangan suami istri tersebut, yang kemudian dibalas, "Tidak apa-apa, nanti juga ada gantinya".

Melalui akun Facebook pribadi Vebby, kisah ini telah dibagikan 9.490 kali dan menuai reaksi 42.000 warganet per Selasa malam.

Rata-rata warganet melontarkan apresiasi terhadap Weimpy yang dinilai telah mengembalikan wajah kemanusiaan di Jakarta.

"Saya cuma bisa berdoa, pengemudinya diberikan rezeki tujuh turunan oleh Tuhan," tutup Vebby.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Karyawan Gedung Panik dan Berhamburan Keluar Saat Toko Bingkai di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Harga Bahan Dapur Naik Turun, Pedagang Pasar Perumnas Klender: Alhamdulillah Masih Punya Pelanggan Setia

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Pengemudi Fortuner Arogan Gunakan Pelat Dinas Palsu, TNI: Melebihi Gaya Tentara dan Rugikan Institusi

Megapolitan
Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Banyak Warga Menonton Kebakaran Toko Bingkai, Lalin di Simpang Mampang Prapatan Macet

Megapolitan
Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Pemkot Bogor Raih 374 Penghargaan Selama 10 Tahun Kepemimpinan Bima Arya

Megapolitan
Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Kena Batunya, Pengemudi Fortuner Arogan Mengaku Keluarga TNI Kini Berbaju Oranye dan Tertunduk

Megapolitan
Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Toko Pigura di Mampang Prapatan Kebakaran

Megapolitan
Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Puspom TNI: Purnawirawan Asep Adang Tak Kenal Pengemudi Fortuner Arogan yang Pakai Pelat Mobil Dinasnya

Megapolitan
Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Pemilik Khayangan Outdoor: Istri Saya Langsung Nangis Saat Tahu Toko Dibobol Maling

Megapolitan
Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko 'Outdoor' di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Puluhan Barang Pendakian Digondol Maling, Toko "Outdoor" di Pesanggrahan Rugi Hingga Rp 10 Juta

Megapolitan
Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Ratusan Orang Jadi Korban Penipuan Program Beasiswa Doktoral di Filipina

Megapolitan
Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Sejumlah Tokoh Bakal Berebut Tiket Pencalonan Wali Kota Bogor Lewat Gerindra

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com