JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 672 personel gabungan diberangkatkan menuju Pulau Sebaru, Kepulauan Seribu Utara dalam misi observasi 188 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi anak buah kapal (ABK) World Dream di lokasi tersebut.
Setelah pemberangkatan tersebut, perairan di sekitar Pulau Sebaru disterilkan dari warga sipil.
"Kesepakatan sterilisasi, ada keamanannya. Jadi ya tidak boleh masuk," kata Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Pangkobwilhan) I Laksamana Madya Yudo Margono di Dermaga Kolinlamil, Jakarta Utara, Rabu (26/2/2020).
Baca juga: Mengenal Pulau Sebaru Kepulauan Seribu, Tempat Observasi 188 ABK Dream World
"Radiusnya ya radius kuat, akan disekat dengan parimeter pengamanan. Harapannya tidak ada yang masuk situ," sambung Yudo.
Adapun personil gabungan yang diberangkatkan merupakan tim gabungan dari ABK KRI Banda Aceh, personel pengamanan, satgas pendukung, dan satgas pengamanan.
Ia juga menyampaikan bahwa observasi kali ini tidak akan jauh berbeda dengan yang dilakukan di Natuna beberapa waktu silam.
"Hanya tempatnya yang berbeda tapi organisasinya hampir sama karena ini di pulau sehingga banyak melibatkan kapal-kapal angkatan laut " ujar Yudo.
Yudo juga menyampaikan bahwa ia dan tim akan bermarkas di atas KRI Banda Aceh dan KRI lainnya di atas lautan selama observasi berlangsung
Adapun 188 ABK World Dream tersebut akan tiba di Pulau Sebaru pada Jumat (28/2/2020) dan akan diobservasi selama 14 hari.
Mereka akan dibawa lebih dulu menggunakan kapal World Dream dan akan diserahterimakan ke Pemerintah Indonesia di Selat Durian, Riau.
Nantinya, di Selat Durian, KRI Suharso pada 26 Februari telah menunggu.
Pada pukul 10.00 WIB, KRI Suharso diperkirakan tiba di Pulau Sebaru Kecil pada 28 Februari pukul 09.00 WIB.
Baca juga: Dinkes DKI Siap Bantu Observasi WNI di Kapal World Dream yang Dibawa ke Pulau Sebaru
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, observasi di Pulau Sebaru akan dilakukan seperti halnya yang dilakukan kepada WNI dari daratan China di Natuna.
Mereka juga akan diobservasi selama 14 hari sejak kedatangan di Pulau Sebaru.
Meski sudah mengantongi sertifikat sehat, pemerintah tetap memutuskan untuk mengobservasi ulang 188 WNI ABK World Dream.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.