Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Idah Kebanjiran Pesanan Gado-gado Saat Banjir Kepung Jalan Kapuk Raya

Kompas.com - 26/02/2020, 15:53 WIB
Bonfilio Mahendra Wahanaputra Ladjar,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam sebagian wilayah Jalan Kapuk Raya, Jakarta Barat rupanya membawa berkah bagi pedagang gado-gado.

Warga Kelurahan Kapuk, Idah (56), berdagang gado-gado persis di seberang SPBU Pertamina yang berada di Jalan Kapuk Raya. Dia kebanjiran orderan saat banjir melanda wilayah tersebut.

Selain gado-gado, Idah juga berjualan jus, aneka kopi, dan ayam penyet.

Baca juga: Sulitnya Warga Periuk Beraktivitas Saat Banjir, Harus Masuk Kerja Agar Gaji Tak Dipotong

"Alhamdulilah banyak yang beli sih dari kemarin gado-gado sama pecel ayam," kata Idah saat ditemui Kompas.com, Rabu (26/2/2020).

Idah mengatakan, banjir yang melanda kawasan Kapuk sejak Selasa pagi membawa berkah, dagangannya laris manis.

Kebanyakan yang membeli dagangannya adalah para pekerja pabrik di sekitar jalan Kapuk Raya.

Baca juga: Cerita Korban Banjir di Bekasi, Tak Betah Tidur di Pengungsian dan Ingin Segera Pulang

"Dari kemarin banjir, yang beli ada aja, ramai. Bahkan, orang di sini karyawan sekitar sini banyak yang beli," ucap Idah.

Sejak pagi Idah membuka warungnya dan mulai meraup keuntungan dari pelanggan yang membeli makanan di warungnya.

Namun, Idah enggan menyebut berapa keuntungan yang ia dapat.

"Kalau untung sih ya banyak tapi enggak tahu berapa, soalnya udah ramai dari kemarin sampai hari ini," ucap Idah.

Baca juga: Korban Banjir di Periuk Kota Tangerang: Kami Lelah

Meski sampai Rabu siang ini Idah bersama suami masih berdagang di atas genangan air, dirinya tidak patah semangat.

Menurut dia, selama masih diberi kesempatan untuk berjualan, dirinya akan menggelar dagangannya walaupun pergelangan kaki terasa gatal karena terendam air.

"Ya di rumah juga banjir, tapi mau gimana lagi, namanya jualan ya terus aja jualan, bantu karyawan pada makan juga beli di mari," ucap Idah sembari melayani warga.

Banjir besar 2015 dan awal Januari 2020

Idah yang mengaku sudah berjualan sejak 15 tahun lalu bercerita bahwa banjir besar permah terjadi pada 2015 lalu dan baru terjadi kembali pada 1 Januari 2020.

"Saya sudah 15 tahun jualan, kalau banjir terakhir tahun 2015 banjir besar. Tanggal 1 Januari itu di sini (Jalan Kapuk Raya) kerendam dari Rabu sampai Jumat. Kalau di sini (yang terbaru) ya Selasa sampai siang ini. Udah surut ini," ucap Idah.

Baca juga: Hari Keempat Banjir, Warga Garden City: Rumah Kami Sudah Bau Pasar Ikan

Awal Januari lalu, Idah mengatakan, banjir yang menggenangi jalan Kapuk Raya mencapai sekitar 80 sentimeter atau sepinggang orang dewasa.

Hal itu pula yang membuat arus lalu lintas tertutup dan roda perekonomian tidak berjalan normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Polisi Tilang 8.725 Pelanggar Ganjil Genap di Tol Jakarta-Cikampek Selama Arus Mudik dan Balik

Megapolitan
Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Belajar dari Pemilu 2024, KPU DKI Mitigasi TPS Kebanjiran Saat Pilkada

Megapolitan
Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Kisah Bakar dan Sampan Kesayangannya, Menjalani Masa Tua di Perairan Pelabuhan Sunda Kelapa

Megapolitan
Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Bandara Soekarno-Hatta Jadi Bandara Tersibuk se-Asia Tenggara Selama Periode Mudik Lebaran

Megapolitan
KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

KPU DKI Susun Jadwal Pencoblosan Pilkada 2024 jika Terjadi Dua Putaran

Megapolitan
Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Mengapa Warung Madura di Jabodetabek Buka 24 Jam?

Megapolitan
Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan 'Live' Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Misteri Motif Selebgram Meli Joker Pilih Akhiri Hidup dengan "Live" Instagram, Benjolan di Kepala Sempat Disorot

Megapolitan
Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Dishub DKI Kaji Usulan Kenaikan Tarif Rp 3.500 Bus Transjakarta yang Tak Berubah sejak 2007

Megapolitan
Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Tarif Sementara Bus Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta Rp 3.500, Berlaku Akhir April 2024

Megapolitan
Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Banjir di 18 RT di Jaktim, Petugas Berjibaku Sedot Air

Megapolitan
Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Kronologi Penangkapan Pembunuh Tukang Nasi Goreng yang Sembunyi di Kepulauan Seribu, Ada Upaya Mau Kabur Lagi

Megapolitan
Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Kamis Pagi, 18 RT di Jaktim Terendam Banjir, Paling Tinggi di Kampung Melayu

Megapolitan
Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Ujung Arogansi Pengendara Fortuner Berpelat Palsu TNI yang Mengaku Adik Jenderal, Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Paniknya Remaja di Bekasi Diteriaki Warga Usai Serempet Mobil, Berujung Kabur dan Seruduk Belasan Kendaraan

Megapolitan
Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Akibat Hujan Angin, Atap ICU RS Bunda Margonda Depok Ambruk

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com