JAKARTA, KOMPAS.com – Cipinang Melayu, Jakarta Timur terendam banjir sebanyak tujuh kali terhitung dari 1 Januari-25 Februari 2020.
Dari tujuh kali banjir yang merendam Cipinang Melayu, dua di antaranya Rabu (1/1/2020) dan Selasa (25/2/2020) yang terbesar dengan ketinggian mencapai 3 meter.
Seringnya banjir yang mereka rasakan ini membuat warga lelah karena berulang kali harus membereskan barang mereka, tetapi kemudian kembali diterjang banjir.
Dengan kondisi itu pun, warga yang tinggal di pinggir Kali Sunter pun berharap agar kali yang sering meluap itu segera dinormalisasi.
Baca juga: Menderitanya Warga Jakarta, Hilang Pekerjaan karena Cipinang Melayu Banjir 7 Kali
Warga rela jika harus terpaksa angkat kaki dari tempat tinggal mereka saat ini. Asalkan, mereka diberi tempat tinggl pengganti yang lebih aman dari banjir ke depannya.
"Saya kan rumahnya di pinggir kali persis. Saya juga menunggu Kali Sunter diperlebar. Kalaupun digusur saya berharap pemerintah kasih kita tempat tinggal yang lebih aman," ujar Warga RW 03 Cipinang Melayu, Ani, saat dijumpai Kompas.com di Posko Pengungsi Universitas Borobudur, Rabu (26/2/2020).
Tak hanya diperlebar, Ani berharap Kali Sunter juga dikeruk agar kedalamannya normal kembali untuk menampung air.
Ani mengaku tenaganya cukup terkuras karena banjir kali ini.
Baca juga: Cipinang Melayu Banjir Lagi, Air Bersih hingga Makanan Dibutuhkan
"Biasanya kalo yang besar begitu enggak sampai sebulan sekali. Nah yang tahun ini Januari banjir, Februarinya juga banjir," ujar Ani.
Warga RW 003 Cipinang Melayu lainnya, Deden (52), juga heran mengapa bisa banjir setinggi 3 meter bisa sampai terjadi dua kali sejak awal tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.