BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi alias Pepen, mengaku belum memiliki solusi jangka pendek untuk mengatasi banjir di wilayah kekuasaannya.
Sebab, menurut dia, banjir di Bekasi yang terjadi belakangan ini disebabkan curah hujan yang tinggi.
Hal itu diungkapkan Pepen saat ia ditanya mengenai solusi jangka pendek yang harus dimiliki Pemkot Bekasi guna mengatasi banjir.
Baca juga: Pepen: Normalisasi Kali Bekasi Tidak seperti Makan Cabai Langsung Pedas
“Tidak ada solusi jangka pendek, karena itu alam (penyebab banjir),” ujar Pepen, di Pemkot Bekasi, Rabu (26/2/2020).
Sementara untuk solusi jangka pangjang, menurut dia, Presiden Joko Widodo sudah melakukan penanaman 40 juta pohon di Bogor sebagai resapan air.
Meski demikian, solusi itu tidak bisa instan mengatasi banjir. Bahkan, kata Pepen, butuh waktu puluhan tahun mengatasi banjir dengan cara penanaman pohon.
“Solusi jangka lamanya presiden sudah tanam 40 juta pohon di hulu-hulu, di Bogor. Kamu umur berapa sekarang? 23 tahun, mungkin 40 tahun itu baru menangkap air,” ucap dia kepada wartawan.
Meski demikian, Pepen mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan beberapa solusi untuk atasi banjir di Bekasi.
Baca juga: Solusi Atasi Banjir di Bekasi, Kolam Retensi hingga Normalisasi Kali Jadi Pilihan
Mulai dari memperbanyak kolam retensi hingga polder di Kota bekasi.
“Yang harus dilakukan (solusi banjir) secara makro ini pertama mendesain master plan drainase. Yang kedua adalah teknisnya bagaimana memeperbanyak embung kolam, tandon, polder, untuk menjadi tangkapan air, ujar Pepen.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.