Sugiman mengakui bahwa sejak ada rumah pompa tersebut air yang membanjiri rumah warga surut lebih lama ketimbang biasanya.
"Dari dulu sudah ada banjir. Cuman, waktu surutnya aja yang meningkat. Ini kalau dulu enggak sampai sehari udah surut," ucap Sugiman.
Camat Cilincing Mohammad Andri sebelumnya mengakui ada sejumlah masalah di Rumah Pompa Bulak Cabe yang baru selesai dibangun hingga mengakibatkan permukiman warga terendam banjir.
Masalah pertama, yaitu tertutupnya saluran pembuangan air dari permukiman warga akibat sheetpile yang ada di rumah pompa tersebut.
"Menuju rumah pompa itu kan kita buatkan sheetpile. Sheetpile ini otomatis menutup beberapa saluran yang dari warga menuju ke kali Cakung Drain," kata Andri di kantornya, Selasa (11/2/2020).
Masalah kedua, yaitu sampah-sampah yang terbawa di Kali Cakung Lama sehingga menyumbat aliran air yang hendak dialirkan pompa.
Namun, Andri menyatakan rumah pompa itu memang diperlukan untuk mempercepat aliran air dari Kali Cakung Lama menuju Kali Cakung Drain.
"Karena kita tidak bisa mengandalkan gravitasi terus menerus. Kita juga dekat laut, ada laut pasang. Jadi dibuatlah pompa di lokasi tersebut," ujar Andri.
Menurut Andri, pemerintah sedang berupaya menyediakan solusi terkait masalah-masalah yang menyebabkan banjir di kawasan tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.