Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bocah 4 Tahun Nyaris Tertimpa Dinding Kontrakan yang Ambruk di Tangsel

Kompas.com - 27/02/2020, 16:04 WIB
Muhammad Isa Bustomi,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

TANGERANG SELATAN, KOMPAS.com - Dinding rumah kontrakan yang ambruk di RT 02/03 Kampung Cirompang, Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, Kamis (27/2/2020), merusak satu rumah yang berlokasi di bawahnya.

Bahkan, seorang bocah berusia 4 tahun nyaris menjadi korban runtuhan dinding kontrakan yang ambruk.

Pemilik rumah, Imas Maisaroh mengaku sempat kaget dengan kedatangan seseorang yang mengetuk pintu kediamannya dengan keras.

Baca juga: Dinding Kontrakan di Tangsel Ambruk Menimpa Satu Rumah

Saat itu, kata Imas, pria bernama Ma'mun meminta seluruh keluarga yang ada di dalam rumah untuk keluar karena kondisi dinding kontrakan di atasnya telah retak.

"Saya posisinya lagi belakang rumah, dengar kabar itu saya langsung siap-siap buat keluar," kata Imas di lokasi, Kamis.

Sebelum meninggalkan kontrakan, Imas sempat membangunkan anak lelakinya yang berusia 4 tahun. Beberapa kali Imas memaksa anaknya yang tidak mau keluar.

"Saya bangunin anak saya awalnya enggak mau keluar, tapi saya gendong aja anaknya keluar. Baru beberapa langkah dari pintu tembok tiban ruang tamu saya yang sebelumnya anak saya tidur," ucapnya.

Baca juga: Dinding Kontrakan di Tangsel Ambruk, Warga Duga Akibat Pergeseran Tanah

Bunyi runtuhan puing itu pun membuat anaknya kaget dan terus histeris melihat kejadian itu.

"Anak saya baru bangun nangis melihat kejadian itu tambah nangis banget. Ketakutan," katanya.

Sebelumnya, peristiwa ambruknya dinding rumah kontrakan itu terjadi sekitar pukul 10.30 WIB.

Ma'mun mengatakan, Juman yang diketahui sebagai penghuni kontrakan, mendengar bunyi keretakan dinding sebanyak tiga kali saat dirinya sedang tidur.

"Sebelum ambruk bunyi tiga kali. Pak Juman saat itu lagi tidur, untung bangun karena bunyi yang cukup keras itu," ujar Ma'mun.

Ma'mun yang saat itu sedang mengerjakan proyek bangunan rumah lain meminta kepada Juman untuk memberitahu penghuni rumah di bawa kontrakannya.

"Saat itu saya minta pak Juman buat bilangin orang yang tinggal kontrakan bawah itu si Ibu Imas. Saya juga ikut bangunin," katanya.

Setelah semua keluaga yang menghuni kontrakan di bawah keluar, tembok kontrakan ambruk.

"Pas orang yang dibawah semua keluar. Baru itu tembok ambruk. Alhamdulillah enggak ada korban jiwa," kata Ma'mun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang Telah Dipulangkan

7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang Telah Dipulangkan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

[POPULER JABODETABEK] 7 Orang Tewas Terjebak Kebakaran Toko Saudara Frame | Serba-serbi Warung Madura yang Jarang Diketahui

Megapolitan
3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' di Mampang adalah ART

3 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" di Mampang adalah ART

Megapolitan
Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Staf Khusus Bupati Kediri Ikut Daftar Bakal Calon Wali Kota Bogor Lewat PDI-P

Megapolitan
4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

4 dari 7 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang adalah Satu Keluarga

Megapolitan
Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Tangkap Komplotan Pencuri yang Beraksi di Pesanggrahan, Polisi Sita 9 Motor

Megapolitan
Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com