Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengiriman Tiba Tepat Waktu, Harga Cabai Merah di Pasar Kramat Jati Turun

Kompas.com - 27/02/2020, 16:05 WIB
Egidius Patnistik

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Harga cabai merah besar di tingkat pedagang Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur kini Rp 65.000 per kilogram (kg). Harga itu turun dari sebelumnya yang mencapai Rp 80.000 hingga Rp 85.000 per kg. Penurun harga terjadi pengiriman cabai dari luar kota tiba tepat waktu.

Seorang pedagang di Pasar Induk Kramat Jati, Sutrisno, Kamis (27/2/2020), mengatakan, penurunan harga cabai merah besar disebabkan karena pengiriman barang tiba di pasar tepat waktu.

Pasokan cabai merah besar didapat dari luar kota seperti Magelang, Malang, dan Subang.

Baca juga: Demi Tekan Harga, Cabai dari Sulawesi Selatan Diterbangkan ke Jakarta

"Kemarin, harganya sempat naik karena pengirimannya telat. Sekarang sudah mulai turun lagi jadi Rp 65.000 per kilogram" kata Sutrisno.

Sementara itu, harga beberapa komoditas lainnya seperti cabai hijau besar dijual Rp 5.000 per kg, cabai merah keriting Rp 25.000, dan tomat merah Rp 10.000.

Pedagang lainnya, Jukadi menyebutkan, harga wortel kualitas bagus dari Pengalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat turun menjadi Rp 8.000 per kg.

"Kemarin yang bagus harganya mencapai Rp 10.000 per kilogram, sebenarnya tergantung kualitas. Saya menjual dari harga Rp 4.000 per kg," kata Jukadi.

Pasar Induk Kramat Jati merupakan pasar buah dan sayur terbesar di Jakarta dan mendapatkan bahan baku dari luar kota atau luar negeri seperti China, kemudian didistribusikan ke pasar-pasar lain di seputar Jakarta.

Daging Kebayoran

Sementara itu, harga komoditas penting lain seperti daging di Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, masih bertahan Rp 100.000 per kg sejak dua bulan terakhir.

Salah satu pedagang, Sunadi, Rabu, mengatakan, kenaikan harga tersebut terjadi pada harga daging impor dari Rp 80.000 menjadi Rp 100 kg. Untuk harga daging lokal tetap bertahan di harga Rp 120.000 per kg.

Kenaikan harga juga terjadi pada bawang bombay dari Rp 50.000, kini jadi Rp 70.000 per kg.

Salah satu pedagang, Sunadi mengakui, kondisi itu tak jarang dikeluhkan pembeli karena harga bisa naik dan turun dengan cepat per harinya

Sunadi menyebutkan, hal itu karena cuaca yang akhir-akhir ini sering turun hujan dan banjir di beberapa wilayah.

"Bagaimana lagi, saya kan butuh buat masak di rumah, jadi meskipun harganya lagi mahal, saya tetap beli aja," kata Siti, salah satu pembeli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDIP Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
'Otak' Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

"Otak" Sindikat Maling Motor di Tambora Ternyata Residivis

Megapolitan
Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Perempuan yang Ditemukan di Pulau Pari Dicekik dan Dijerat Tali Sepatu hingga Tewas oleh Pelaku

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com