JAKARTA, KOMPAS.com - Banjir yang merendam sejumlah wilayah di DKI Jakarta menimbulkan kerugian yang amat besar bagi para korbannya.
Sejak awal tahun 2020, Jakarta sudah berkali-kali diterjang banjir, baik disebabkan curah hujan yang tinggi maupun air kiriman dari hulu di Bogor.
Banjir tidak hanya menghambat aktivitas normal warga. Banjir juga melumpuhkan perekonomian warga, khususnya bagi warga dengan perekonomian rendah.
Hal itu dirasakan Nurohimah, warga RW 04, Kelurahan Cipinang Melayu, Makasar, Jakarta Timur. Menurut dia, banjir setidaknya sudah lima kali menerjang wilayah rumahnya.
Baca juga: Menderitanya Warga Jakarta, Hilang Pekerjaan karena Cipinang Melayu Banjir 7 Kali
Posisi rumahnya yang berdekatan dengan Kali Sunter membuat rumahnya sudah berulang kali tenggelam akibat banjir setinggi berkisar 2-4 meter.
Banjir tidak hanya menerjang rumahnya, tetapi juga merendam warung nasi berukuran 5 x 5 meter miliknya yang berada di depan rumahnya.
"Warung saya kelelep semua, untung saja tidak ambruk. Belum saya bersihkan sampai sekarang, barang-barang semua hanyut. Saya jualan nasi, gado-gado," kata Nurohimah di lokasi, Kamis (27/2/2020).
Baca juga: Demi Cipinang Melayu Tak Lagi Banjir, Warga Pinggir Kali Rela Digusur Asalkan...
Akibat banjir, dirinya sudah tidak berjualan selama satu minggu. Sebab, bahan-bahan untuk berjualan hanyut diterjang banjir.
Hal itu tentu menyulitkan dia serta keluarga karena pendapatan dari berjualan merupakan sumber mata pencariannya.
"Saya makan sehari-hari ya dari warung, suami saya sudah tidak kerja sejak tahun 1998," ujar Nurohimah.
Baca juga: 7 Kali Banjir, Warga Cipinang Melayu Minta Anies Segera Normalisasi Kali Sunter
Untuk sementara waktu, guna memenuhi kebutuhan sehari-hari, Nurohimah menggunakan uang tabungannya. Sebab, dia tidak mau merepotkan anaknya yang meski sudah bekerja.
"Ya tidak jualan, tidak ada pemasukan, saya sekarang pakai uang seadanya saja. Anak saya kerja, tapi saya tidak mau minta sama dia. Kalau dikasih, saya terima," ujar Nurohimah.
Hingga kini, kondisi rumah milik Nurohimah belum sepenuhnya pulih pascabanjir. Dia dan suami masih membersihkan pakaian dan barang-barang yang selamat dari banjir.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.