Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Perkuat Pompa hingga Polder untuk Tanggulangi Banjir di Dua Perumahan Bekasi

Kompas.com - 27/02/2020, 20:05 WIB
Cynthia Lova,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Wakil Wali Kota Bekasi Tri Adhianto mengaku akan memperkuat pompa-pompa yang ada di Perumahan Bumi Nasio dan Dosen IKIP untuk menanggulangi banjir yang kerap terjadi di kawasan itu.

Perlu diketahui, dua perumahan itu sudah empat kali banjir pada awal tahun 2020 ini. Karena itulah Pemkot Bekasi merasa perlu memperkuat pompa yang sudah ada.

Adapun Perumahan Dosen IKIP sebelumnya telah memiliki enam pompa, sedangkan Bumi Nasio ada tiga pompa.

Baca juga: Perumahan Bumi Nasio Indah Bekasi Terendam Banjir 2 Meter

"Yang ada adalah perkuatan terkait dengan jumlah pompa yang ada," ujar Tri di Perumahan Bumi Nasio Bekasi, Kamis (27/2/2020).

Selain penguatan pompa, Pemkot Bekasi juga akan menambah pembuatan polder di kawasan perumahan yang berdekatan dengan Kali Cakung itu.

Sebab kurangnya polder di perumahan itu menyebabkan aliran Kali Cakung ini tidak mengalir sempurna ke Banjir Kanal Timur (BKT). Sehingga ketika intensitas hujan tinggi, air tidak bisa tertampung langsung ke Kali Cakung dan menyebabkan kali itu meluap.

Baca juga: Sudah Malam, Banjir di Perumahan Bumi Nasio Indah Masih 2 Meter

"Bahwa Kali Cakung ini muaranya ke BKT, sementara BKT itu juga sudah cukup tinggi level airnya. Sehingga air yang dari Kota Bekasi keluarnya juga ngantre, belum lagi ditambah air laut yang berbalik, pasang, ini juga menyebabkan terjadinya antrean air yang ada," kata dia.

Untuk membuat polder di Bekasi, lanjut Tri pihaknya akan melakukan pembebasan lahan.

"Ada pembebasan lahan berjumlah seribu meter, ada yang tiga hektar, nanti yang tiga hektar ini yang dimiliki oleh Trans mudah-mudahan segera bisa diserahkan sehingga bisa kami optimalkan," ucap dia.

Adapun banjir di kawasan Perumahaan Dosen IKIP dan Bumi Nasio terjadi pada Selasa (25/2/2020) lalu dengan ketinggian mencapai dua meter.

Baca juga: Kali Cakung Meluap, Kompleks Perumahan Dosen IKIP Bekasi Banjir 1,3 Meter

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Gibran Sambangi Rusun Muara Baru Usai Jadi Wapres Terpilih, Warga: Ganteng Banget!

Megapolitan
Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Sespri Iriana Jokowi hingga Farhat Abbas Daftar Penjaringan Cawalkot Bogor dari Partai Gerindra

Megapolitan
Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Pria Terseret 150 Meter saat Pertahankan Mobil dari Begal di Bogor

Megapolitan
Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Mangkirnya Terduga Penipu Beasiswa S3 Filipina, Terancam Dijemput Paksa Apabila Kembali Abai

Megapolitan
Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Apesnya Anggota Polres Jaktim: Ikut Ditangkap dalam Pesta Narkoba Oknum Polisi, padahal Tengah Antar Mobil Teman

Megapolitan
Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Tak Kapok Pernah Dibui, Remaja Ini Rampas Ponsel di Jatiasih dan Begal Motor di Bantargebang

Megapolitan
14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

14 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari Per 24 April 2024

Megapolitan
BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

BPBD DKI: Waspada Banjir Rob di Pesisir Jakarta pada 25-29 April 2024

Megapolitan
Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Bocah 7 Tahun di Tangerang Dibunuh Tante Sendiri, Dibekap Pakai Bantal

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Tiktoker Galihloss Terseret Kasus Penistaan Agama, Ketua RW: Orangtuanya Lapor Anaknya Ditangkap

Megapolitan
Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Warga Rusun Muara Baru Antusias Tunggu Kedatangan Gibran Usai Penetapan KPU

Megapolitan
Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Pembatasan Kendaraan Dianggap Bisa Kurangi Macet Jakarta, Asalkan Transportasi Publik Baik

Megapolitan
Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Buang Pepaya karena Sepi Pembeli, Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Rugi Besar

Megapolitan
Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Gara-gara Sakit Hati, Seorang Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Harga Pepaya di Pasar Induk Kramatjati Anjlok, Pedagang: Tombok Terus

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com