Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapal Berkecepatann 40 Knot Disiagakan di Pulau Sebaru

Kompas.com - 27/02/2020, 20:22 WIB
Sabrina Asril

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengatakan kapal berkecepatan 40 knot disiagakan untuk pertolongan darurat selama observasi 188 WNI ABK World Dream di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta.

“Apabila ada kedaruratan kita siapkan transportasi, entah itu laut maupun udara. Kalau cuaca kurang bagus kita harus menggunakan kapal,” kata Panglima TNI saat meninjau fasilitas observasi di Pulau Sebaru Kecil, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Kamis (27/2/2020).

Ia mengatakan kapal harus berkecepatan tinggi seperti KRI John Lie-358 yang digunakan untuk peninjauan ke Pulau Sebaru Kecil. Kapal itu memiliki kecepatan 40 knot untuk melakukan kegiatan pertolongan.

“Sesuai juga aturannya dari protokol kesehatan,” ujar dia.

Baca juga: Menengok Sebaru Kecil, dari Narkoba Sampai Virus Corona...

TNI juga mendatangkan KRI dengan Landing Platform Dock (LPD) yang bisa membawa helikopter.

“Sehingga dari heli bisa terbang ke Jakarta,” kata Panglima TNI.

Sebelumnya, Panglima menuturkan perlu adanya transportasi laut ataupun udara sebagai rencana cadangan jika sewaktu-waktu dibutuhkan logistik maupun obat-obatan, mengingat jarak Jakarta dan Pulau Sebaru cukup jauh. 

Baca juga: H-1 Observasi ABK Dream World di Pulau Sebaru, Persiapan 85 Persen

Pulau itu, menurut dia, juga perlu diperkuat dengan alat komunikasi, perkuatan sinyal Base Transceiver Station (BTS) sehingga antara pulau dan “mainland” di Jakarta sana terhubung dengan baik, sewaktu-waktu bisa berkomunikasi.

“Mudah-mudahan menjelang Jumat, (28/2/2020) siang (188 WNI ABK World Dream) sudah tiba di sini,” ujar dia.

Panglima TNI bersama Kapolri Jenderal (Pol) Idham Azis dan Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Aji, berserta jajaran sejumlah Kementerian/Lembaga terkait meninjau kesiapan fasilitas observasi kesehatan untuk COVID-19.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

PDI-P Mulai Jaring Nama Cagub DKI, Ada Ahok, Basuki Hadimuljono hingga Andika Perkasa

Megapolitan
KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

KTP 8,3 Juta Warga Jakarta Bakal Diganti Bertahap Saat Status DKJ Berlaku

Megapolitan
Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Jasad Perempuan Dalam Koper di Bekasi Alami Luka di Kepala, Hidung dan Bibir

Megapolitan
Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Dukcapil DKI: Penonaktifan NIK Warga Jakarta Bisa Tekan Angka Golput di Pilkada

Megapolitan
Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Polisi: Mayat Dalam Koper di Cikarang Bekasi Seorang Perempuan Paruh Baya Asal Bandung

Megapolitan
Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Pembunuh Wanita di Pulau Pari Curi Ponsel Korban dan Langsung Kabur ke Sumbar

Megapolitan
Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Keluarga Ajukan Rehabilitasi, Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen di BNN Jaksel

Megapolitan
Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Warga Duga Ada Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru Seharga Rp 50 Juta oleh Oknum Pengelola

Megapolitan
Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Pemprov DKI: Restorasi Rumah Dinas Gubernur Masih Tahap Perencanaan

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Harga Bawang Merah Melonjak, Pedagang Keluhkan Pembelinya Berkurang

Megapolitan
NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

NIK Ratusan Ribu Warga Jakarta yang Tinggal di Daerah Lain Terancam Dinonaktifkan

Megapolitan
Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Wakil Ketua DPRD Niat Bertarung di Pilkada Kota Bogor: Syahwat Itu Memang Sudah Ada...

Megapolitan
Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Saksi Sebut Hujan Tak Begitu Deras Saat Petir Sambar 2 Anggota TNI di Cilangkap

Megapolitan
PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

PAN Sebut Warga Depok Jenuh dengan PKS, Imam Budi: Bagaimana Landasan Ilmiahnya?

Megapolitan
Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Ketika Kajari Jaksel Lelang Rubicon Mario Dandy, Saksi Bisu Kasus Penganiayaan D di Jaksel

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com