Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nelayan Masih Beraktivitas di Sekitar Pulau Sebaru

Kompas.com - 28/02/2020, 13:24 WIB
Sandro Gatra

Editor

Sumber Antara

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah kapal nelayan di Kepulauan Seribu, Jumat (28/2/2020) siang, masih terlihat beraktivitas di sekitar Pulau Sebaru.

Pulau tersebut dijadikan tempat observasi 188 WNI pekerja kapal World Dream.

Seperti dikutip Antara, terlihat dua kapal nelayan melewati KRI Banda Aceh-593 yang lepas jangkar di sekitar Pulau Pantara, Pulau Lipan, dan Pulau Bunder.

Aktivitas kapal nelayan itu tidak memengaruhi persiapan evakuasi di lokasi observasi, yang sedang menunggu kedatangan KRI dr Soeharso-990 tiba di Pulau Sebaru, Jumat sekitar pukul 14.00 WIB.

Baca juga: 68 Personel Kopaska Siaga Amankan Perairan Pulau Sebaru

Sebanyak 68 personel komando pasukan katak (Kopaska) TNI Angkatan Laut dengan tujuh unit sea rider telah bersiaga untuk pengamanan perairan Pulau Sebaru.

Terlihat pula pengamanan dilakukan polisi perairan dan udara (Polairud).

Sebelumnya, Pangkogabwilhan I, Laksamana Madya Yudo Margono menegaskan, wilayah perairan Pulau Sebaru merupakan lokasi aman bagi nelayan dan masyarakat.

Larangan hanya diberlakukan jika para nelayan masuk atau berteduh di Pulau Sebaru Kecil.

Sebagai informasi, Pulau Sebaru menjadi lokasi yang dipilih Pemerintah Indonesia untuk observasi sebanyak 188 WNI yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal (ABK) kapal pesiar World Dream terkait virus corona (Covid-19).

Baca juga: Mengenal Pulau Sebaru Kepulauan Seribu, Tempat Observasi 188 ABK Dream World

Pulau Sebaru merupakan pulau kecil tak berpenghuni yang pernah digunakan untuk rehabilitasi pecandu narkoba pada 2003-2007 dan berlanjut pada 2012.

Di dalam pulau yang berada di gugusan Kepulauan Seribu tersebut terdapat delapan bangunan yang dapat digunakan dengan kondisi terawat.

Dalam hal ini, tiga bangunan akan dipakai untuk tempat tinggal sementara bagi WNI laki-laki selama observasi, satu bangunan untuk WNI wanita dan satu bangunan akan digunakan untuk ruangan isolasi.

Kemudian, satu bangunan akan disiagakan untuk posko kesehatan, satu bangunan untuk ruang karantina dan satu bangunan untuk ruangan ring satu.

Baca juga: Evakuasi 188 WNI ABK World Dream Selesai, Semuanya Dinyatakan Negatif Corona

BNPB melalui Direktur Pengelolaan Logistik, Rustian memastikan bahwa fasilitas yang disiapkan di Pulau Sebaru lebih bagus dari yang sudah pernah dilakukan di Natuna pada akhir Januari 2020 lalu.

"Pulau Sebaru ini adalah rumah. Jadi ada kamar-kamarmya bagus, fasilitasnya sudah lengkap dan jauh lebih bagus dari Natuna sebelumnya. Diestimasikan dapat menampung sekitar 200 orang,” kata Rustian di Jakarta.

Selain itu, untuk melancarkan proses observasi selama 14 hari sesuai ketentuan Badan Kesehatan Dunia (WHO), sebanyak 760 lebih sumber daya manusia dari TNI, BNPB, dan tim tenaga kesehatan dari Kementerian Kesehatan disiagakan di Pulau Sebaru.

"TNI juga membuat helipad khusus untuk menyiagakan helikopter sebagai salah satu penunjang kebutuhan observasi," tutur Rustian

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Berkoalisi dengan Gerindra di Pilkada Bogor, PKB: Ini Cinta Lama Bersemi Kembali

Megapolitan
Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi 'Start' dan Ragu-ragu

Pedagang Maju Mundur Jual Foto Prabowo-Gibran, Ada yang Curi "Start" dan Ragu-ragu

Megapolitan
Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Pagi Ini, Lima RT di Jakarta Terendam Banjir akibat Hujan dan Luapan Kali

Megapolitan
Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Cek Psikologi Korban Pencabulan Ayah Tiri, Polisi Gandeng UPTP3A

Megapolitan
Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Hampir Lukai Warga dan Kakaknya, ODGJ di Cengkareng Dievakuasi Dinsos

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com