Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemkot Bogor Relokasi Makam yang Terdampak Longsor

Kompas.com - 28/02/2020, 19:46 WIB
Ramdhan Triyadi Bempah,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

BOGOR, KOMPAS.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor merelokasi sejumlah makam yang terdampak longsor di Kampung Nangerang, RT 03 RW 06, Kelurahan Ranggamekar, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor, Jumat (28/2/2020).

Sebelumnya, Kamis (27/2/2020), belasan makam di lokasi tersebut hancur setelah tebing setinggi 30 meter longsor.

Akibatnya, beberapa mayat yang telah dikubur di area pemakaman itu ikut hilang dan hanyut ke kali.

Baca juga: Longsor di Area Pemakaman Bogor, Belasan Mayat Hilang

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto mengatakan, relokasi makam dilakukan setelah mendapat persetujuan dari pihak keluarga atau ahli waris yang bersangkutan.

Kata Bima, relokasi dilakukan terhadap makam yang posisinya rawan terkena longsor.

"Hari ini delapan makam yang direlokasi. Tidak menutup kemungkinan akan bertambah. Kita geser ke tempat yang lebih aman," ungkap Bima, usai memimpin relokasi makam.

Bima menambahkan, berdasarkan penuturan warga setempat, peristiwa longsor di area pemakaman itu bukanlah yang pertama terjadi.

Sebab itu, sambung Bima, ia memerintahkan kepada seluruh jajaran terkait untuk melakukan pendataan atau inventaris lokasi makam yang terancam longsor di wilayah Kota Bogor.

"Di pemakaman wakaf ini menurut informasi warga memang sudah beberapa kali terjadi longsor. Bahkan, ada ada makam juga yang terbawa aliran sungai Cipinang Gading di bawahnya," jelas dia

Baca juga: Turap Kali Sunter di Kawasan Makam Pangeran Jayakarta Longsor, 5 Makam Dipindahkan

"Tetapi dalam kejadian kemarin, terdata sekitar sepuluh makam yang terbawa longsor dan delapan makam nyaris ikut kena (longsor),” ungkap Bima Arya di lokasi," tambah dia.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Bogor Priyatnasyamsah menuturkan, longsor di area pemakaman disebabkan karena hujan lebat yang mengguyur wilayah Bogor pada Kamis (27/2/2020).

Lanjutnya, petugas BPBD telah melakukan pencarian terhadap mayat yang hilang.

Hasilnya, mayat yang tinggal berbentuk tulang-belulang itu ditemukan sekitar lima kilometer tidak jauh dari lokasi longsor.

"Jadi sebetulnya kejadian longsor di makam ini bukan yang pertama. Sebelumnya ada beberapa mayat yang juga hanyut, kalau ditotalin semua ada 10 mayat," tutup dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Bekerja Sebagai Pengajar di Kampus Jakarta

Megapolitan
Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Bentuk Unit Siaga SAR di Kota Bogor, Basarnas: Untuk Meningkatkan Kecepatan Proses Penyelamatan

Megapolitan
Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Aksi Pencurian Kotak Amal di Mushala Sunter Terekam CCTV

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Siswa SMP yang Gantung Diri di Jakbar Dikenal Sebagai Atlet Maraton

Megapolitan
Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko 'Saudara Frame': Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Detik-detik Mencekam Kebakaran Toko "Saudara Frame": Berawal dari Percikan Api, Lalu Terdengar Teriakan Korban

Megapolitan
Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Polisi Periksa Saksi-saksi Terkait Perempuan yang Ditemukan Tewas di Pulau Pari

Megapolitan
Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Massa Aksi yang Menuntut MK Adil Terkait Hasil Pemilu 2024 Bakar Ban Sebelum Bubarkan Diri

Megapolitan
Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Massa Pendukung Prabowo-Gibran Juga Demo di Patung Kuda, tapi Beberapa Orang Tak Tahu Isi Tuntutan

Megapolitan
DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

DPC PDI-P: Banyak Kader yang Minder Maju Pilwalkot Bogor 2024

Megapolitan
Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Salah Satu Korban Tewas Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" adalah ART Infal yang Bekerja hingga 20 April

Megapolitan
Saat Toko 'Saudara Frame' Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Saat Toko "Saudara Frame" Terbakar, Saksi Dengar Teriakan Minta Tolong dari Lantai Atas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com