Salah satu lokasi yang dipantau kelompok pendemo, yakni di Stasium Palmerah, Jakarta Barat.
Pantauan Kompas.com pukul 15.00 WIB, mereka yang melakukan sweeping berdiri di seberang stasiun.
Baca juga: Ada Demo Ojek Online, Driver yang Bawa Penumpang Kena Sweeping Sesama Ojol
Para pengemudi yang membawa pelanggan kemudian diberhentikan.
"Bang, bang minggir, bang. Jangan ngebid (istilah untuk ojol yang sedang bawa pelanggan)," ujar salah satu ojol yang melakukan sweeping.
Beberapa ojol yang lewat akhirnya menurunkan pelanggannya. Ojol yang terkena sweeping tidak bisa berbuat banyak.
"Ya bagaimana lagi. Takutnya kita ada benturan kan. Hargai teman-teman yang lagi demo aja dah," ucap salah satu ojol.
Pelanggan kesulitan
Aksi demo dan sweeping yang dilakukan oleh pengemudi ojek online membuat banyak calon penumpang berkeluh kesah.
Selain sulit mendapat sopir, tarifnya pun melonjak jadi dua kali lipat.
Hal ini dirasakan salah seorang pekerja bernama Silvi (28) yang hendak menuju kantornya di Palmerah.
"Saya pesan ojol sekitar jam 12.30 dari Tomang ke Palmerah dengan jarak 6 km. Di Grab ongkosnya naik jadi Rp 32.000. Biasanya kisaran Rp 10.000-Rp 15.000," ucap Silvi saat dihubungi, Jumat.
Baca juga: Saat Ojol Menyela Orasi Sufmi Dasco di Depan Gedung DPR...
Silvi mencari moda ojol lain, yakni Gojek. Setelah dicek, tarifnya masih normal berkisar Rp 15.000.
Namun, tiga kali mendapat pengemudi, pesanan Silvi selalu ditolak.
"Ditulis driver sibuk. Saya tunggu lagi pesan jam 13.05, berpikir habis shalat Jumat ada yang ambil. Ternyata tidak juga," ucap dia.
Akhirnya, Silvi kembali menggunakan Grab yang tarifnya kemudian turun menjadi Rp 19.000.