"Pak Sekda enggak paham penderitaan masyarakat yang terdampak banjir. Pak Sekda hanya melihat, tapi tidak merasakan repotnya orang kebanjiran, kan gitu," tuturnya.
Menyakiti hati masyarakat
Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta juga bereaksi terhadap pernyataan ini.
Wakil Ketua Fraksi PSI DRPD DKI Jakarta Justin Adrian Untayana memandang, pernyataan Saefullah seperti menunjukkan sikap tidak empati kepada masyarakat yang menjadi korban banjir.
"Pernyataan Pak Sekda itu menyakitkan hati rakyat Jakarta yang terkena banjir," kata Justin.
Baca juga: Soal Banjir Dinikmati, PSI DKI Nilai Pernyataan Sekda Menyakiti Hati Masyarakat
Sementara itu, Wakil Ketua DPW PSI DKI Jakarta Rian Ernest menilai, pernyataan tersebut merefleksikan ketiadaan konsep dan rencana Pemprov DKI Jakarta dalam mencegah banjir.
Sekda juga dianggap selalu menutupi kesalahan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan yang tak bisa menangani banjir.
"Jika Pemprov punya konsep, Pak Sekda akan membeberkan panjang-lebar. Karena tidak punya konsep pencegahan, apa boleh buat, pernyataan tidak berkelas semacam itu yang meluncur dari beliau. Pak Sekda jangan asal menutupi kesalahan Gubernur Anies dengan cara-cara yang menyakiti rakyat," ujar Rian.
Rian menambahkan, para korban banjir sangat menderita, mustahil bisa menikmati. Mereka harus mengungsi, barang-barang rusak atau hancur, dan banyak yang terjangkit penyakit.
Tidak punya empati
Direktur Lingkar Madani Indonesia Ray Rangkuti berpendapat, Sekda Saefullah tidak memiliki empati dan menyinggung masyarakat Jakarta, khususnya mereka yang menjadi korban banjir.
"Yang dibuat pernyataanya memperlihatkan tidak ada empati Pemprov DKI Jakarta terhadap para korban banjir," kata Ray.
Baca juga: Sekda DKI Sebut Banjir Harus Dinikmati, Ray Rangkuti: Tidak Punya Empati
Menurut Ray, pernyataan yang dilontarkan Sekda DKI justru menambah masalah bagi Pemprov DKI yang sampai saat ini belum terlihat dalam menyelesaikan persoalan banjir.
"Ini berlipat, mereka tidak menyelesaikan masalahnya tapi malah diberi 'hadiah' dengan ucapan seperti itu empati yang kurang terhadap para korban," katanya.
Ray menyayangkan pernyataan Sekda DKI yang dinilai bukan merupakan porsi semestinya.
Bagi Ray, seorang yang menjabat sebagai Sekda hanya dapat berbicara yang sifatnya administratif.
"Sebetulnya sekda enggak boleh bicara itu, sekda administratif. Seperti hal teknis, misal berapa pompa sudah dikerahkan, kemudian jumlah korban berapa itu bolehlah," ucapnya.
Reaksi korban banjir
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.