Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Nenek dan Ibu yang Pukul Anak Saat Minta Jajan Alami Gangguan Jiwa

Kompas.com - 29/02/2020, 11:07 WIB
Cynthia Lova,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Seorang bocah di Jalan Cemerlang I, Jatibening Baru, Pondok Gede dipukuli oleh ibu kandungnya berinisial A dan neneknya berinisial J, Kamis (27/2/2020) lalu.

Pemukulan itu kerap dilakukan keduanya ketika sedang emosi.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Kota Bekasi AKBP Arman mengatakan, ibu dan nenek bocah itu mengalami gangguan jiwa.

Dengan demikian, polisi memilih jalur di luar proses hukum dalam menyelesaikan kasus ini.

“Tidak ditahan, kelihatannya begitu (gangguan jiwa). Diselesaikan dengan restorative justice,” ujar Arman saat dikonfirmasi, Sabtu (29/2/2020).

Baca juga: Minta Uang Jajan, Bocah di Bekasi Dipukuli Nenek dan Ibu Kandungnya

Arman mengatakan, nenek dan ibu korban sudah kembali dipulangkan ke rumahnya.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak Daerah Kota Bekasi Aris Setyawan mengatakan, nenek dan ibu kandung M sudah melewati tes assement.

Hasilnya keduanya mengalami depresi.

“Dua-duanya diduga mengalami stress gitu. Sementara ini dia tidak stabil dalam asesment psikologinya,” kata dia.

Aris mengatakan, saat ini pihaknya masih berkoordinasi dengan Pemkot Bekasi untuk membantu M.

Baca juga: Kontroversi Pernyataan Sekda DKI soal Banjir Dinikmati, Dinilai Tak Punya Empati hingga Tutupi Kesalahan Anies

Pasalnya, M tinggal dengan adiknya berumur 3 tahun, nenek dan ibu kandungnya. Keluarga M dinilai tidak mampu dari segi ekonomi.

“Iya faktor ekonomi. Angka dari sisi kesehatannya itu kurang layak, makanya kita coba koordinasi dengan Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial,” tutur dia.

Adapun pemukulan itu diawali saat M meminta uang jajan kepada ibu dan neneknya.

Namun, karena keuangan keluarga mereka tidak mencukupi, akhirnya nenek dan ibunya emosi sehingga memukul M di bagian kepala dan pundak.

Akibatnya M mengalami luka-luka.

“Cerita anaknya itu dia main, tidak pulang-pulang, intinya karena tidak terawat dengan baik. Saat dia minta jajan, mungkin lagi tidak pegang duit, neneknya langsung emosinya memuncak,” kata dia.

Aris mengatakan, pemukulan ini sudah dilakukan nenek dan ibunya beberapa kali. Bahkan M sempat dipukul menggunakan kayu oleh nenek dan ibunya.

Karena warga sekitar khawatir dengan keadaan M, akhirnya mereka melaporkan perbuatan nenek dan ibunda M ke KPAD. Kemudian, KPAD membuat laporannya ke polisi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com