JAKARTA, KOMPAS.com – Saefullah, Sekertaris Daerah DKI Jakarta pada Rabu lalu (26/2/2020) sempat berujar agar kondisi banjir di Jakarta dinikmati saja.
"Pulau Jawa dari Banten ada Tangerang-nya, Jakarta, Bogor (di) Jawa Barat di berbagai kotanya, Jawa Tengah di berbagai kotanya, Jawa Timur di berbagai kotanya juga ada banjir itu. Jadi dinikmati saja. Itu kan soal manajemen air," ujar Saefullah di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (26/2/2020).
Saefullah juga menuturkan agar banjir disikapi biasa saja karena sebenarnya manusia sangat dekat dengan air. Dia menyebut sepertiga tubuh manusia adalah air.
Warga korban banjir pun bereaksi soal pernyataan Saefullah itu. Warga membalikkan pernyataan Saefullah dengan menyatakan banjir bukanlah sesuatu yang bisa dinikmati.
Baca juga: Sekda DKI: Banten, Jateng, Jatim Juga Banjir, Dinikmati Saja
Salah satu warga Cipinang Melayu RW 004, Sri (45) merasa lelah juga bila harus menghadapi banjir yang datang hampir tiap minggu.
"Kalau banjirnya jarang masih enggak apa-apa. Tapi ini kan tiap minggu, jadinya lelah dan capek," ujar Sri.
Menanggapi ucapan Sekda DKI Jakarta, menurut Sri, tidak seharusnya seorang petinggi daerah mengucapkan hal itu, apalagi melihat banyak rumah yang ketinggian banjirnya bisa mencapai 3 meter.
Selain Sri, ada pula Endang (38. Endang mengaku sudah tak bisa menikmati lagi banjir yang terjadi karena sudah sangat jenuh dengan kondisi.
"Ya awalnya dinikmati saja karena mau bagaimana lagi namanya nasib tinggal di dekat Kali Sunter. Tapi kalau keseringan juga jenuh. Bolak-balik angkatin barang ke atas kan," ujar Endang.
Menurut Endang, banjir cukup merepotkannya karena ia masih memiliki anak yang berusia 1 tahun.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.