Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulang dari Negara Terinfeksi Virus Corona, 17 Warga Kota Tangerang Dalam Pantauan

Kompas.com - 02/03/2020, 15:58 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Sebanyak 17 warga Kota Tangerang berada dalam pantauan karena baru saja pulang dari negara terjangkit virus corona (SARS-CoV-2) yang menyebabkan penyakit covid-19.

"Masuk kategori pemantauan ini 17 kasus," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Liza Puspadewi, di Dinkes Kota Tangerang, Senin (2/3/2020).

Liza mengemukakan, pemantauan tersebut berdasarkan rekam perjalanan 17 warga itu yang sebelumnya melakukan perjalanan ke negara terjangkit.

Baca juga: RSUD Depok Siapkan Ruang Isolasi Pasien Terduga Corona

Untuk kasus pengawasan atau terjangkit atau memiliki gejala terinfeksi corona, sejauh ini masih nol kasus di Kota Tangerang.

"Kami tidak punya kalau pengawasan," ujar dia.

Liza mengatakan, 17 warga Kota Tangerang yang saat ini dalam status pemantauan tersebut pulang dari negara-negara terjangkit seperti Korea Selatan, China dan Taiwan.

Data tersebut, lanjut dia, diperoleh dari pengawasan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta dan data dikirim ke Dinas Kesehatan tempat WNI berasal.

"Kalau dia masuk dalam pengawasan dia langsung ke RS Sulianti Saroso, kalau dia masuk kategori pemantauan dia akan di cross notifikasi ke dinkes yang berhubungan," kata dia.

Liza mengatakan, sampai hari ini tidak ada gejala 17 orang yang dalam status pemantauan mengalami gejala-gejala terinfeksi.

"Dalam pemantauan hampir semua kasus dalam pemantauan kami tidak bergejala," kata dia.

Presiden Joko Widodo sebelumnya mengumumkan adanya dua orang di Indonesia yang positif terjangkit virus corona. Menurut Jokowi, dua WNI itu tersebut sempat kontak dengan warga negara Jepang yang datang ke Indonesia.

Warga Jepang itu terdeteksi telah terpapar virus corona setelah meninggalkan Indonesia dan tiba di Malaysia.

Kementerian Kesehatan mengatakan, dua orang yang positif itu kini dirawat di RS Sulianti Saroso di Sunter, Jakarta Utara. Mereka merupakan warga Depok, Jawa Barat.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Tanda Duka Cita, Mahasiswa UI Peringati 9 Tahun Kematian Akseyna

Megapolitan
500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

500 Siswa SMA Ikut Pesantren Kilat di Kapal Perang KRI Semarang

Megapolitan
Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Soal Peluang Maju Pilkada DKI, Heru Budi: Hari Esok Masih Penuh Misteri

Megapolitan
Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Sopir Truk Akui Kecelakaan di GT Halim karena Dikerjai, Polisi: Omongan Melantur

Megapolitan
Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Sebelum Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR, Petugas Sudah Pernah Tegur Pelaku Pungli

Megapolitan
Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum 'Update' Kasus Kematian Akseyna

Sudah 1,5 Tahun Kompolnas dan Polisi Belum "Update" Kasus Kematian Akseyna

Megapolitan
Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Ucap Syukur Nelayan Kamal Muara kala Rumahnya Direnovasi Pemprov DKI

Megapolitan
Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Rekonstruksi Kasus Penembakan Ditunda sampai Gathan Saleh Sehat

Megapolitan
Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Buntut Pungli Sekelompok Orang, Dinas Bina Marga DKI Tutup Celah Trotoar Dekat Gedung DPR

Megapolitan
Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Warga Bogor Tertipu Penjual Mobil Bekas di Bekasi, padahal Sudah Bayar Lunas

Megapolitan
Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Gandeng Swasta, Pemprov DKI Renovasi 10 Rumah Tak Layak Huni di Kamal Muara

Megapolitan
Singgung 'Legal Standing' MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Singgung "Legal Standing" MAKI, Polda Metro Jaya Sebut SKT sebagai LSM Sudah Tak Berlaku

Megapolitan
Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Penyidikan Aiman Witjaksono Dihentikan, Polisi: Gugur karena Tak Berkekuatan Hukum

Megapolitan
Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Belum Tahan Firli Bahuri, Kapolda Metro Terapkan Prinsip Kehati-hatian

Megapolitan
Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Dishub DKI Jaga Trotoar di Jakpus yang Dimanfaatkan Sekelompok Orang Tarik Bayaran Pengendara Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com