Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

2 WNI Positif Virus Corona, Warga Bekasi Serbu Toko Alat Kesehatan Cari Masker hingga Antiseptik

Kompas.com - 02/03/2020, 17:47 WIB
Cynthia Lova,
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Tim Redaksi


BEKASI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo baru saja mengumumkan kasus pertama virus corona di Indonesia pada Senin (2/3/2020) ini.

Sesaat setelah diumumkan adanya virus itu, masyarakat pun langsung berburu masker dan cairan antiseptik.

Pantauan Kompas.com, toko-toko alat kesehatan di sepanjang Jalan Juanda Bekasi pada Senin (2/3/2020) nampak dipadati pengunjung.

Baca juga: Indonesia Positif Corona, KKP Bandara Soekarno-Hatta Sebut Penumpang Internasional Banyak Tak Isi Kartu Kewaspadaan Kesehatan

Mereka mengantre membeli masker dan antiseptik di toko tersebut.

Para pembeli itu rata-rata tampak membeli puluhan boks masker. Selain itu, ia juga membeli antiseptik.

Romi (37), salah satu pemilik toko alat kesehatan Habib mengatakan, tokonya mulai diserbu masyarakat sejak pukul 11.00 WIB.

“Baru hari ini ramai sampai ngantre begini. Biasanya datang satu per satu. Ini sampai membludak begini,” ujar Romi di lokasi, Senin (2/3/2020).

Meski harga mahal yang ditawarkan pembeli, masyarakat tetap membelinya.

Salah satu pengunjung, Sri Lestari mengatakan, ia membeli 20 boks masker dan 100 botol antiseptik.

“Saya beli buat pribadi, buat orang kantor dan buat saya jual kembali sih mbak. Ini saya denger katanya virus corona udah sampai di Indonesia makanya langsung buru-buru kesini (beli masker dan antiseptik),” kata karyawan Kantor Pajak Bekasi ini.

Sama halnya dengan Julius Sinatria, warga Bekasi lainnya. 

Ia mengaku kaget saat mendengar ada virus corona sudah masuk ke Indonesia.

Sehingga, di sela waktu bekerja, ia menyempatkan diri untuk membeli masker.

“Saya baru dengar ada virus corona masuk Indonesia, jadi mau antisipasi aja makanya beli masker buat digunakan pas kerja kalau kemana-mana. Takut juga kena,” kata dia.

Julius yang saat itu membeli tiga box masker ini mengatakan, masker itu juga dibelinya untuk keluarga di rumah.

Ia mengaku kaget di tengah adanya virus corona, masker itu dijual mahal. Bahkan, antiseptik pun ikut diberi harga fantastis.

“Mahal banget ini mah, masker biasanya yang tadinya dijual Rp 20.000 sekarang Rp 300.000, ini saya beli tiga kotak. Sama satu antiseptik kecil harganya Rp 25.000,” ucap dia.

Baca juga: Warga Depok Terjangkit Corona, Pemerintah Minta Masyarakat Tak Panik

Julius berharap Pemerintah menurunkan harga memperbanyak stok masker di Bekasi.

“Ya semoga harganya diturunkanlah ya mahal banget ini,” tutur dia.

Adapun masker N95 dijual dengan harga Rp 750.000 per box dengan isi 30 pcs. Sementara, untuk antiseptik isi 500 ml dijual Rp 85.000, padahal sebelumnya dijual Rp 25.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Mobil Mario Dandy Dilelang, Harga Dibuka Rp 809 Juta

Megapolitan
Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura di Jakpus Prediksi Pendapatannya Bakal Melonjak

Megapolitan
Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Periksa Kejiwaan Anak Pembacok Ibu di Cengkareng, Polisi: Pelaku Lukai Tubuhnya Sendiri

Megapolitan
Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Fahira Idris Paparkan 5 Parameter Kota Tangguh Bencana yang Harus Dipenuhi Jakarta sebagai Kota Global

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com