Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengelola Bandara Soetta Belum Berencana Pasang Thermal Scanner di Terminal Domestik

Kompas.com - 02/03/2020, 18:05 WIB
Singgih Wiryono,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Bandara Soekarno-Hatta belum menerapkan pengawasan khusus di terminal kedatangan domestik Bandara Soekarno-Hatta, Banten, merespons adanya warga Indonesia yang positif terinfeksi virus Corona.

Eksekutif General Manager (EGM) Bandara Soekarno-Hatta Agus Haryadi mengatakan, belum ada pengawasan khusus di kedatangan domestik seperti memasang Thermal Scanner.

"Sejauh ini hanya petugas standby. Eskalasinya belum sampai ke Thermal Scanner," ujar dia di Gedung 601 Bandara Soekarno-Hatta, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Kronologi 2 WNI Positif Corona, Berawal dari Dansa dengan WN Jepang

Agus mengatakan, meskipun belum terpasang Thermal Scanner, Bandara Soekarno-Hatta saat ini dalam posisi waspada baik untuk kedatangan domestik dan internasional.

"Pada intinya kita dalam posisi di Soetta ini waspada baik domestik maupun internasional," kata Agus.

Agus mengatakan, titik berat pengawasan Corona di Bandara Soekarno-Hatta masih pada Kedatangan Internasional.

Pasalnya, kata dia, pergerakan penumpang yang potensial membawa virus Corona berada di Kedatangan Internasional.

"Sirkulasi trafik penumpang paling potensial selama Indonesia belum menyatakan positif ini penerbangan dari luar negeri, terutama negara yang sudah terjangkit," kata dia.

Baca juga: Menkes: Kalau Imunitas Baik, Tubuh Kebal Virus Corona

Salah satu upaya untuk mencegah penularan virus Corona ke Indonesia, lanjut Agus, adalah menutup penerbangan dari dan menuju China.

"Langkah kami sudah cukup jelas, tanggal 5 Februari lalu kami tutup dari China. Domestik juga kita lakukan pengawasan tetapi sejauh ini masih kita tekankan di internasional," kata dia.

Selain itu, Agus mengatakan, Bandara Soekarno-Hatta akan mendukung penuh dan menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Bandara Soekarno-Hatta untuk memperkuat pengawasan virus Corona.

"Prinsip kami akan mendukung setiap fasilitas yang diperlukan KKP kami bantu siapkan," kata dia.

Dua orang Depok, ibu dan anak, positif terkena virus Corona. Sang anak berusia 31 tahun, sementara si ibu 64 tahun.

Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.

Baca juga: Menkes: Imunitas Tubuh Akan Turun jika Khawatir Virus Corona Berlebihan

Keduanya tertular dari warga negara Jepang.

Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menjelaskan, perempuan 31 tahun tersebut merupakan guru dansa.

"Dia dansa dengan teman dekatnya, tanggal 14 Febuari," kata Terawan.

Kemudian pada 16 Februari, perempuan tersebut mengalami batuk-batuk. Saat itu, dia berobat ke rumah sakit dengan status rawat jalan.

Setelah itu, kondisinya tidak membaik. Dia kemudian sesak, demam, dan batuk-batuk.

Akhirnya, dia memilih dirawat pada 26 Februari, di salah satu rumah sakit.

Kemudian, pada 28 Februari 2020, perempuan itu dihubungi temannya WN Jepang bahwa tengah dirawat di Malaysia dan positif Corona.

Saat itu, kata Terawan, perempuan itu masih dirawat. Informasi tersebut kemudian disampaikan perempuan tersebut kepada dokter.

"Dia dirawat sebagai orang dengan pengawasan, pemantauan. Teman-teman dokter di rumah sakit itu sudah siapkan diri," ucap Terawan.

Rupanya, perempuan tersebut menularkan Corona kepada ibunya. Akhirnya, keduanya dipindahkan ke RSPI Sulianto Saroso pada 1 Februari 2020.

Menurut Menkes, hasil pemeriksaan yang keluar pada Senin pagi, keduanya positif Corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran 'Saudara Frame' Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Alami Luka Bakar Hampir 100 Persen, 7 Jenazah Korban Kebakaran "Saudara Frame" Bisa Diidentifikasi Lewat Gigi

Megapolitan
Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Melawan Saat Ditangkap, Salah Satu Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditembak Polisi

Megapolitan
Uang Korban Dipakai 'Trading', Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Uang Korban Dipakai "Trading", Pelaku Dugaan Penipuan Beasiswa S3 ke Filipina Mengaku Siap Dipenjara

Megapolitan
Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Siswa SMP yang Gantung Diri di Palmerah Dikenal Aktif Bersosialisasi di Lingkungan Rumah

Megapolitan
Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai 'Saudara Frame' Berhasil Diidentifikasi

Identitas 7 Jenazah Korban Kebakaran Toko Bingkai "Saudara Frame" Berhasil Diidentifikasi

Megapolitan
Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Sebesar Rp 22 Miliar Tak Hanya untuk Perbaikan, tapi Juga Penambahan Fasilitas

Megapolitan
Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Komplotan Pencuri Motor di Pesanggrahan Ditangkap Polisi

Megapolitan
Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Komisi A DPRD DKI Desak Pemprov DKI Kejar Kewajiban Pengembang di Jakarta soal Fasos Fasum

Megapolitan
Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Sekretaris Pribadi Iriana Jokowi Ambil Formulir Calon Wali Kota Bogor Lewat PDIP, tapi Belum Mengembalikan

Megapolitan
Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Tak Bisa Lagi Kerja Berat Jadi Alasan Lupi Tetap Setia Menarik Sampan meski Sepi Penumpang

Megapolitan
Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Teman Siswa yang Gantung Diri di Palmerah Sebut Korban Tak Suka Cerita Masalah Apa Pun

Megapolitan
Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Demo di Depan Kedubes AS, Koalisi Musisi untuk Palestina Serukan Tiga Tuntutan Sebelum Membubarkan Diri

Megapolitan
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Botol dan Batu, Polisi: Tak Ada yang Terluka dan Ditangkap

Megapolitan
Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Cerita Tukang Ojek Sampan Pelabuhan Sunda Kelapa, Setia Menanti Penumpang di Tengah Sepinya Wisatawan

Megapolitan
Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Pendatang Baru di Jakarta Harus Didata agar Bisa Didorong Urus Pindah Domisili

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com