Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Virus Corona, Pemkot Akan Periksa Kesehatan Pekerja Asing di Bekasi

Kompas.com - 02/03/2020, 23:12 WIB
Cynthia Lova,
Jessi Carina

Tim Redaksi

BEKASI, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Bekasi akan memeriksa kesehatan seluruh pekerja tenaga asing yang bekerja di perusahaan wilayah Bekasi. Terutama warga negara China.

Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi merebaknya virus corona di Bekasi. Pasalnya banyak perusahaan maupun pabrik di Bekasi yang pekerjanya dari tenaga asing.

“Sudah koordinasi dengan tenaga kerja memantau dan melakukan pengecekan ke pekerja di perusahaan-perusahaan yang di dalamnya ada tenaga kerja asing. Dalam hal ini terutama dari China, kita harus pantau oleh tenaga kesehatan di wilayah masing-masing,” ujar Kepala Dinkes Kota Bekasi Tanti Rohilawati di Kantor Dinkes, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Dinkes Bekasi Pastikan Seluruh Rumah Sakit Siap Tangani Suspect Virus Corona

Tanti mengatakan, pemeriksaan rutin itu sudah dilakukan sejak merebaknya virus corona.

Dinkes mengatakan, ada tim yang terus memantau aktivitas pekerja asing itu. Mulai dari kepergiannya ke luar negeri hingga kunjungan keluarga pekerja ke Bekasi.

“Ada beberapa perusahaan yang memang menggunakan tenaga berasal dari China, ini harus dipantau lebih ketat lagi, kita koordinasi dengan tenaga kerja karena khawatir ini lolos pemantauan ternyata dia berhubungan dengan keluarganya yang baru dari China. Kita pantau terus untuk mengantisipasi,” kata Tanti.

Tanti mengatakan, sejauh ini belum ditemukan pekerja yang terindikasi virus tersebut.

Baca juga: Cegah Penyebaran Corona, Pemkot Tangsel Bakal Data Tenaga Kerja Asing

“Belum ada pekerja di Bekasi, semua aman belum ada yang terindikasi kok,” ucap dia.

Ia juga mengimbau agar seluruh warga Jakarta tetap waspada dengan menjaga kesehatan dan kebersihan dirinya.

“Kami meminta masyarakat untuk hidup sehat, makanan yang sehat. Apabila ternyata kondisi tubuh kita tidak kuat, maka kita harus istirahat. Karena kekebalan tubuh yang kuatlah virus corona itu bisa dimatikan,” tutur dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Daftar Rute Transjakarta yang Terintegrasi dengan MRT

Megapolitan
Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Seorang Pria Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Mobil di Tengah Tol Dalam Kota

Megapolitan
Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Bakal Cagub Independen Mulai Konsultasi Pendaftaran ke KPU DKI, Salah Satunya Dharma Pongrekun

Megapolitan
Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Kondisi Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Usai Disatroni Maling: Jendela dan Pintu Rusak serta Ada Jejak Kaki

Megapolitan
Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Wanita di Jaksel Diduga Tenggak Cairan Pembersih Lantai Sebelum Gantung Diri Sambil Live Instagram

Megapolitan
Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Diterpa Hujan, Atap Rumah Warga di Depok Ambruk

Megapolitan
Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Relawan: Dokumen yang Dibawa Maling di Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Bersifat Rahasia

Megapolitan
Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Rumah Pemenangan Prabowo-Gibran Kemalingan, TV, Alat Podcast dan Dokumen Penting Raib Dicuri

Megapolitan
KPU Gelar Sayembara Maskot dan 'Jingle' Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

KPU Gelar Sayembara Maskot dan "Jingle" Pilkada DKI 2024 Khusus Warga Jakarta

Megapolitan
Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Berdiri Hampir Satu Jam, Pemudik Minta Tempat Duduk di Stasiun Pasar Senen Ditambah

Megapolitan
Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Korban Kecelakaan Mobil di Sawangan Depok Alami Memar hingga Patah Tulang

Megapolitan
Diduga Alami 'Microsleep', Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Diduga Alami "Microsleep", Pengemudi Jazz Hantam Mobil Innova di Sawangan Depok

Megapolitan
Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Pekan Ini, Pemprov DKI Bakal Surati Kemendagri untuk Nonaktifkan NIK 92.432 Warga Jakarta

Megapolitan
Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Lebaran 2024 Usai, Fahira Idris: Semoga Energi Kebaikan Bisa Kita Rawat dan Tingkatkan

Megapolitan
H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

H+6 Lebaran, Stasiun Pasar Senen Masih Dipadati Pemudik yang Baru Mau Pulang Kampung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com