"Akan dititipkan ke wali kota dan wakil, untuk keperluan suplai masker orang sakit. Untuk jaga-jaga kondisi suplai di pasaran berkurang, jadi cadangan kami yang ada di Dinkes Pemprov diserahkan," jelas dia.
"Masker itu hanya untuk orang sakit saja. Sehingga, suplai masker itu harus didahulukan mereka yang sakit, atau yang sehat namun berada di lingkungan orang sakit," tutur Emil.
Baca juga: Pemprov Jabar Kirim 10.000 Masker ke Depok, Ridwan Kamil: Hanya untuk Orang Sakit
Konsekuensinya, kata Emil, orang-orang sehat akan mendapatkan kesempatan belakangan atau tidak sama sekali guna memperoleh masker hibah ini.
Ini ditujukan agar kepentingan orang-orang sakit didahulukan, sebab langkah ini lebih efektif menangkal penyebaran virus.
"Jangan sampai orang sakit ini beli enggak ada, karena dibeli orang sehat yang buying panic," tambah dia.
Senada, Wali Kota Depok Mohammad Idris turut menjamin akan menggencarkan sosialisasi bahwa masker-masker ini diprioritaskan bagi kalangan sakit.
"Masker ini bukan untuk orang sehat, kami sosialisasi masker ini untuk orang yang sakit. Nanti kami serahkan ke dinkes," kata Idris, Senin.
Pemprov Jawa Barat akan membentuk crisis center mengantisipasi penularan virus corona yang lebih luas lagi.
Emil menyampaikan, keputusan ini untuk menguatkan langkah mitigasi siaga 1 yang telah ditetapkan Pemprov Jawa Barat sejak 2 pekan silam.
"Besok kami akan rapat. Berikutnya untuk menguatkan lagi, salah satunya untuk bentuk crisis center, namanya covid-19 crisis center, sehingga nanti pintu informasi dan bantuan berasal dari satu pintu untuk Jawa Barat," jelas dia.
Baca juga: Pemprov Jawa Barat Akan Bentuk Crisis Center Covid-19
Dalam langkah mitigasi siaga 1 virus corona, Emil mengklaim bahwa Pemprov Jawa Barat juga sudah menyiapkan alur rujukan pasien terduga terinfeksi virus corona. Ini guna melengkapi langkah mitigasi melalui pembentukan crisis center covid-19 di Jawa Barat.
"Dua minggu lalu saya rapat denfan pangdam, kapolda, dan RS Hasan Sadikin (Bandung). Kesimpulannya, semua rumah sakit daerah yang berjumlah 27 unit menjadi rujukan utama, berkoordinasi dengan RS kelas A, RS Sadikin untuk mengecek sampelnya," Emil menjelaskan.
Terakhir, Emil berharap, warga Jawa Barat mulai memperhatikan kondisi kekebalan tubuhnya dan senantiasa menjaga kesehatan, guna menangkal inkubasi virus corona.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.