Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bagaimana Kondisi Kediaman Pasien Positif Corona di Depok?

Kompas.com - 03/03/2020, 06:35 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi

DEPOK, KOMPAS.com - Dua warga Depok, Jawa Barat telah dikonfirmasikan positif virus corona.

Pengumuman hal itu disampaikan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo, Senin (2/3/2020).

Keduanya kini tengah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, DKI Jakarta. Meski demikian, penanganan tak hanya dilakukan pada kedua pasien, melainkan juga kediamannya di Depok.

1. Disterilkan radius 20 meter

Polisi mengisolasi rumah pasien terkonfirmasi positif virus corona di Depok dengan memasang garis polisi.

Garis polisi mengepung rumah tersebut dalam radius 20 meter, radius yang dianggap sebagai jarak aman penyebaran virus corona.

Belum dapat dipastikan apakah di dalam rumah itu ada virus corona atau tidak, namun upaya ini merupakan langkah jaga-jaga.

Baca juga: Polisi Isolasi Radius 20 Meter Rumah Pasien Corona di Depok

“Kami pasang police line sekadar pengamanan jangan sampai melewati karena informasi dari Dinkes ada yang mengamankan asisten rumah tangga,” kata Kapolsek Sukmajaya AKP Ibrahim, Senin petang.

“Ini posisinya 20 meter dari posisi terakhir di mana pasien berada. Menurut aturan Dinkes, kita harus berada di luar radius 20 meter itu," ia menambahkan.

2. Evakuasi tukang kebun

Ibrahim menuturkan, satu orang asisten rumah tangga sudah dievakuasi dari dalam rumah tersebut. Ia dibawa keluar untuk diperiksa kesehatannya karena tinggal bersama pasien positif virus corona, selain karena rumah itu akan diisolasi.

"Terakhir satu orang, pembantunya. Dua (pasien positif virus corona) sudah di rumah sakit. Dinkes yang bawa," ujar Ibrahim kepada wartawan, Senin.

Baca juga: Sempat Dibawa ke RSPI, Tukang Kebun Pasien Corona Dinyatakan Sehat

Tukang kebun itu dibawa oleh petugas Dinas Kesehatan Kota Depok pukul 15.00 WIB, saat polisi hendak mensterilkan rumah tersebut.

"Statusnya masih ODP (orang dalam pengawasan). Dibawa ke RSPI (Sulianti Saroso)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita ketika dihubungi Kompas.com, Senin malam.

3. Tukang kebun sehat

Novarita mengungkapkan, tukang kebun tersebut sejauh ini dalam kondisi sehat dan tidak menunjukkan gejala sakit, meskipun tinggal serumah dengan pasien positif virus corona.

"Antisipasi saja. Masih (sehat), hanya karena tinggal serumah (dengan pasien) jadi dikhawatirkan tertular. Belum (menunjukkan gejala gangguan pernapasan)," kata Novarita.

Hal ini dibenarkan oleh Teguh Prawiro, ketua lingkungan setempat kompleks perumahan pasien positif corona di Depok.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget 'Papi Chulo' hingga Terjerat Narkoba

Rekam Jejak Chandrika Chika di Dunia Hiburan: Dari Joget "Papi Chulo" hingga Terjerat Narkoba

Megapolitan
Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Remaja Perempuan Tanpa Identitas Tewas di RSUD Kebayoran Baru, Diduga Dicekoki Narkotika

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

[POPULER JABODETABEK] Pedagang di Pasar Induk Kramatjati Buang Puluhan Ton Pepaya | Tante di Tangerang Bunuh Keponakannya

Megapolitan
Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Rute Mikrotrans JAK98 Kampung Rambutan-Munjul

Megapolitan
Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Bisakah Beli Tiket Masuk Ancol On The Spot?

Megapolitan
Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Keseharian Galihloss di Mata Tetangga, Kerap Buat Konten untuk Bantu Perekonomian Keluarga

Megapolitan
Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Kajari Jaksel Harap Banyak Masyarakat Ikut Lelang Rubicon Mario Dandy

Megapolitan
Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Datang Posko Pengaduan Penonaktifkan NIK di Petamburan, Wisit Lapor Anak Bungsunya Tak Terdaftar

Megapolitan
Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Dibacok Begal, Pelajar SMP di Depok Alami Luka di Punggung

Megapolitan
Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Ketua DPRD DKI Kritik Kinerja Pj Gubernur, Heru Budi Disebut Belum Bisa Tanggulangi Banjir dan Macet

Megapolitan
Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Rampas Ponsel, Begal di Depok Bacok Bocah SMP

Megapolitan
“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

“Semoga Prabowo-Gibran Lebih Bagus, Jangan Kayak yang Sudah”

Megapolitan
Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Ketua DPRD: Jakarta Globalnya di Mana? Dekat Istana Masih Ada Daerah Kumuh

Megapolitan
Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Gerindra dan PKB Sepakat Berkoalisi di Pilkada Bogor 2024

Megapolitan
Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Anggaran Kelurahan di DKJ 5 Persen dari APBD, F-PKS: Kualitas Pelayanan Harus Naik

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com