Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ragam Persiapan Pemerintah Kota Depok Antisipasi Virus Corona

Kompas.com - 03/03/2020, 06:42 WIB
Vitorio Mantalean,
Irfan Maullana

Tim Redaksi


DEPOK, KOMPAS.com - Pemerintah Kota Depok berbenah usai temuan kasus pertama infeksi virus corona di Indonesia terjadi pada dua warga Depok, Senin (2/3/2020).

Kedua warga itu kemungkinan tertular dari warga Jepang yang berinteraksi dengan mereka pada 14 Februari 2020 lalu. Saat ini, kedua pasien yang berstatus ibu dam putrinya tengah diisolasi di RSPI Sulianti Saroso, DKI Jakarta.

Upaya mitigasi masih terus digodok oleh Pemkot Depok. Namun, untuk sementara, Pemkot Depok mengaku sudah memiliki beberapa langkah antisipasi.

1. Hotline

Pemerintah Kota Depok turut menyiapkan hotline khusus untuk mengantisipasi penyebaran virus corona dan melaporkan dugaan-dugaan paparan virus Wuhan itu di Kota Belimbing.

Baca juga: Dua Warganya Positif Virus Corona, Ini Kata Wali Kota Depok

"Kita buat menggunakan call center 112 yang ada di kota Depok jadi untuk hotline covid-19 melalui call center," ujar Hardiono, Sekretaris Daerah Kota Depok, Senin.

2. Tim khusus

Wali Kota Depok Mohammad Idris berujar, jajarannya kini tengah menggodok rencana pembentukan tim khusus pemantau, pengawasan, dan penanganan virus corona di Depok.

Tim ini berperan untuk menindaklanjuti laporan warga serta berkoordinasi dengan pihak-pihak terlibat lain di tingkat provinsi dan nasional.

Baca juga: Menkes: Tak Ada Pembatasan Kegiatan di Depok

"Akan segera kami buatkan timnya. Nanti ada contact person-nya sebagaimana kami buat tim khusus bencana," ujar Idris di Balai Kota Depok, Senin.

3. Datangkan ahli dari Litbangkes

Sekretaris Daerah Kota Depok, Hardiono mengungkapkan bahwa Pemkot Depok akan menghadirkan tenaga-tenaga ahli kesehatan dari Litbangkes Kementerian Kesehatan dan RSPI Sulianti Saroso.

Ahli-ahli itu bakal dikerahkan buat memeriksa spesimen pasien yang diduga terinfeksi virus corona.

Baca juga: Untuk Periksa Pasien Terduga Corona, Depok Akan Datangkan Tenaga Kesehatan dari Kemenkes dan RSPI

"Kami tidak punya tenaga ahlinya. Jadi nanti akan datang (tenaga ahli) Litbangkes atau RS Sulianti Saroso. Jika sudah gejala, penanganan di rumah sakit dengan mempersiapkan rujukan. Pemeriksaan spesimen oleh petugas RSPI atau Litbangkes," jelas Hardiono kpada wartawan, Senin.

4. Siapkan ruang isolasi di RSUD Depok

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Depok menyiapkan ruangan-ruangan isolasi guna mengantisipasi kemungkinan adanya pasien terindikasi terpapar virus corona.

Direktur RSUD Kota Depok, Devy Maryori menyebutkan, ruangan yang belum pernah terpakai tersebut kini mendadak difungsikan menyusul dikonfirmasinya 2 orang warga Depok positif corona pada hari ini.

Baca juga: RSUD Depok Siapkan Ruang Isolasi Pasien Terduga Corona

"Kami mempersiapkan ruang isolasi yang khusus. Kami akan menempatkan di ruangan satu lantai yang tidak bercampur dengan pasien lainnya," ujar Devy Maryori kepada wartawan, Senin.

"Ada ruangan yang kosong, sampai saat ini belum ditempati sama sekali. Itu yang mau ditempati. Ada 30 tempat tidur," ia menambahkan.

5. Pemkot terapkan prosedur Kemenkes

Wali Kota Depok Mohammad Idris meminta warganya tetap tenang. Ketimbang paranoia, warga diminta menjaga imunitas tubuh sekaligus rajin mempraktikkan gaya hidup bersih dan sehat.

"Tetap tenang, berdoa. Ketika ada tetangga, keluarga kita yang flu, ingatkan supaya mereka pakai masker," ujar Idris.

"Memang penyakit ini virus. Virus akan menyebar ke tubuh yang lemah. Bagi yg belum terkena, imun tubuh harus kita jaga. Cuci tangan pakai sabun sesuai dengan benar," ia menambahkan.

Baca juga: Warga Depok Terinfeksi Corona, Ridwan Kamil Atur Langkah-langkah Mitigasi di Jawa Barat

Di samping itu, Pemkot Depok menjamin bahwa segala prosedur mitigasi penyebaran virus corona akan mengacu pada standar Kementerian Kesehatan RI.

Pemkot Depok juga akan terus memantau orang-orang yang kemungkinan telanjur berinteraksi dengan dua pasien corona itu sebelum keduanya diisolasi.

"Kami gunakan standar kesiapsiagaan Kementerian Kesehatan. Pasien yang tidak ada gejala maka pemantauan oleh Puskesmas, setiap Puskesmas harus memantau kecurigaan terhadap pasien yang tanpa gejala," Hardiono menjelaskan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Petantang-petenteng Sopir Fortuner yang Ngaku Anggota TNI: Bermula Pakai Pelat Dinas Palsu, Kini Terancam Bui

Megapolitan
Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Polisi Usut Laporan terhadap Pendeta Gilbert Lumoindong Atas Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Asap Masih Mengepul, Damkar Belum Bisa Pastikan Kapan Pemadaman Toko Bingkai di Mampang Selesai

Megapolitan
Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Momen Lebaran, Pelanggan Borong Mainan sampai Rp 1 Juta di Pasar Gembrong Jatinegara

Megapolitan
Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Tengah Malam, Api di Toko Bingkai Mampang Kembali Menyala

Megapolitan
Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Polisi Bakal Periksa Pelapor dan Saksi Kasus Dugaan Penipuan Beasiswa Doktoral ke Filipina

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 19 April 2024 dan Besok: Siang ini Hujan Sedang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Terdengar Ledakan Keras Sebelum Toko Bingkai di Mampang Terbakar

Megapolitan
Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Cara ke Aviary Park Bintaro Naik Transportasi Umum

Megapolitan
Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Ratusan Orang Tertipu Program Beasiswa Doktoral di Filipina, Uang Para Korban Dipakai Pelaku untuk Trading

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

[POPULER JABODETABEK] Akhir Arogansi Sopir Fortuner yang Mengaku Anggota TNI | Masyarakat Diimbau Tak Sebar Video Meli Joker

Megapolitan
Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Pengemudi Fortuner Arogan Berpelat Dinas TNI Palsu Bakal Jalani Pemeriksaan Psikologi

Megapolitan
Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Sudah 3 Jam, Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Belum Juga Padam

Megapolitan
5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

5 Korban Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Berhasil Dievakuasi, Polisi: Mayoritas Menderita Luka Bakar

Megapolitan
7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

7 Orang Masih Terjebak dalam Kebakaran Toko Bingkai di Mampang Prapatan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com