JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPRD Prasetio Edi Marsudi kesal karena revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat masih terus berjalan.
Padahal, menurut Pras, sesuai dengan rapat di Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) pekan lalu, revitalisasi TIM seharusnya diberhentikan sementara.
Namun, Ia kaget karena revitalisasi masih terus berlanjut saat melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke TIM, pada Senin (2/3/2020) sore.
"Saya sidak ke lapangan untuk lihat hasil RDP Komisi X dengan gubernur apakah sudah ditindaklanjuti atau belum. Ternyata masih ada nih yang bekerja teman-teman Jakpro," ucap Pras di lokasi.
Baca juga: Proyek Revitalisasi TIM Dibawa ke Senayan, Anies Klaim Tak Cari Untung hingga Dimoratorium
Menurut dia, revitalisasi baru bisa dilanjutkan jika sudah ada komunikasi dan persetujuan dari seluruh seniman di TIM.
"Padahal seharusnya Jakpro berkomunikasi dengan seluruh seniman, hingga mencapai kata sepakat semua TIM direvitalisasi," tuturnya.
Ia meminta kepada PT Jakarta Propertindo selaku pemegang proyek untuk berkomunikasi dan meminta pendapat dari para seniman.
"Saya minta ini diberhentikan dulu, karena mbak ini (salah satu karyawan Jakpro) jadi saksi juga pertemuan dengan Komisi X. Cepetlah ngobrol, selesaikan. Tolonglah itu ditindaklanjut," kata dia.
Polemik revitalisasi Taman Ismail Marzuki (TIM) dibawa hingga tingkat parlemen Senayan pada Rabu (27/2/2020) lalu.
Seusai rapat tersebut, Prasetio mengatakan revitalisasi TIM akan dimoratorium.
Baca juga: Protes Seniman terhadap Revitalisasi TIM, Dianggap Komersial hingga Hilangkan Esensinya
Moratorium ini dilakukan agar Pemprov DKI Jakarta bisa berkomunikasi lebih lanjut dengan para seniman yang sempat menolak.
"Dan informasi pertama kan hotel komersialnya, diajak ngobrol saja dulu para seniman. Kalau seniman diajak ngobrol pasti ketemu jalannya enggak mungkin enggak," jelasnya.
"Ahamdulilah tadi pertemuan ini ada moratorium dulu sebentar diajak ngobrol semua stake holder yang ada di jakarta, dengan seniman, dengan Jakpro dengan pemda ketemu lah itu," lanjutnya.
Moratorium, kata dia, tak akan berlangsung lama karena hanya butuh beberapa saat untuk melakukan komunikasi.
Namun nyatanya proyek tersebut terus dilanjutkan.