JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan, dan Pertanian (KPKP) mengimbau masyarakat agar tidak melakukan panic buying atau pembelian berlebihan karena merebaknya virus corona (Covid-19).
Panic buying membuat masyarakat memborong barang belanjaan baik di pusat perbelanjaan, toko ritel, maupun pasar.
Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni meminta masyarakat untuk tetap tenang karena stok pangan masih tercukupi.
"Kepada masyarakat untuk tetap tenang dan tidak perlu khawatir dengan stok pangan segar itu," ucap Darjamuni saat dikonfirmasi, Selasa (3/3/2020).
Baca juga: Kronologi 2 WNI Positif Corona, Berawal dari Dansa dengan WN Jepang
Kebutuhan pangan segar, seperti beras, cabai, bawang merah, bawang putih, telur ayam, daging ayam, daging sapi, ikan, buah-buahan dan sayuran, serta pangan pabrikan, seperti gula pasir, minyak goreng, mi instan, dan aneka ragam olahan kue dan roti, dipastikan tersedia di Jakarta.
Untuk pangan segar hasil pertanian, perikanan, dan produk hewan tetap tersedia di BUMD Pangan milik Pemprov DKI Jakarta.
Pasokan pangan segar juga dipastikan akan terus mengalir di Pasar Induk Buah dan Sayur Kramatjati.
Sementara itu, pasokan beras akan terus masuk stabil di Pasar Induk Beras Cipinang.
"BUMD Pangan juga selalu siaga dengan cadangan pangannya untuk dikeluarkan jika sewaktu-waktu diperlukan," kata dia.
Baca juga: Dampak Corona, Anies: Stok Kebutuhan di Jakarta Cukup, Tak Perlu Belanja Berlebihan
Selain itu, DKPKP juga melakukan pengawasan pangan segar dan memantau harga serta stoknya bersama instansi terkait, baik di pasar tradisional, pasar swalayan, maupun pasar modern di wilayah DKI Jakarta.
"Kepada warga Jakarta, kami mengimbau untuk tidak ikut panic buying karena kami pastikan stok pangan tersedia di Jakarta," lanjutnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebelumnya mengimbau warga untuk tidak belanja berlebihan.
Anies menyatakan, stok berbagai kebutuhan di Jakarta masih dalam kategori cukup, meskipun virus corona atau Covid-19 telah masuk ke Indonesia.
"Kami berkomunikasi dengan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia, Aprindo, dari komunikasi itu disampaikan bahwa stok kebutuhan di Jakarta, cukup. Karena itu, tidak perlu belanja secara eksesif," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Senin (2/3/2020).
Baca juga: Mayoritas Infeksi Corona Efeknya Ringan dan Bisa Sembuh Total
Anies mengakui, masyarakat mulai melakukan aksi panic buying atau memborong barang kebutuhan sejak Senin siang, pasca-pengumuman adanya kasus virus corona di Indonesia.
Dua warga Depok, ibu (64) dan anak (31), positif terkena virus corona. Keduanya kini dirawat di RSPI Sulianto Saroso, Jakarta Pusat.
Awalnya, sang anak tertular setelah berinteraksi dengan warga negara Jepang.
Belakangan, WN Jepang tersebut dipastikan positif corona setelah dirawat di Malaysia.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.