Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Petugas Dinkes Lakukan Sterilisasi di Restoran Amigos Kemang

Kompas.com - 03/03/2020, 13:50 WIB
Walda Marison,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak Dinas Kesehatan Pemprov DKI Jakarta mendatangi Restoran Amigos di bilangan Kemang, Jakarta Selatan, Selasa (3/3/2020).

Pantauan Kompas.com pukul 13.20 WIB, nampak beberapa petugas mulai masuk ke dalam restoran.

Mereka datang guna melakukan sterilisasi setelah restoran tersebut jadi tempat interaksi pengunjung yang positif terinfeksi Virus Corona.

Baca juga: Restoran Amigos Ditutup 2 Pekan untuk Pastikan Bebas Corona, Pemilik Siap Rugi

Di antara mereka yang datang, ada dua petugas memakai pakaian Alat Pelindung Diri (APD) berwarna putih. Salah satunya membawa beberapa peralatan.

Wartawan yang ada di dalam restoran kemudian diminta keluar karena proses sterilisasi akan berlangsung.

"Mohon kawan-kawan media boleh keluar dulu karena sterilisasi mau dimulai," ucap salah satu polisi yang ada di dalam restoran.

Baca juga: Memastikan Bebas Corona, 30 Pegawai Restoran Amigos Diperiksa Dinkes

Hingga saat ini, proses sterilisasi masih terus berlangsung.

Selain sterilisasi lingkungan restoran, seluruh pegawai juga akan dicek kesehatannya.

Pihak Amigos meyakinkan bahwa mereka sehat. Sekitar 30 pegawai tidak pernah menunjukkan gejala seperti terinfeksi Corona.

Sementara itu, Founder Restoran Amigos Mulles Ron harus menanggung kerugian karena menutup restoranya selama dua pekan kedepan.

Penutupan dilakukan untuk memastikan lingkungan restoran bebas dari virus Corona.

"Jelas, iya kita jadi korban. Tapi lebih baik kita jadi korban dan meyakinkan orang bahwa di sini bersih (bebas Corona)," kata dia.

Bagi dia, kerugian perusahaan sudah dirasakan pascaisu tersebut beredar di media sosial, Senin (2/3/2020).

Baca juga: Selain 2 Pasien Positif Corona, Ada 4 Orang Lain yang Diisolasi di RSPI Sulianti Saroso

Saat itu, pemerintah mengumumkan adanya dua warga yang positif Corona.

Dia resah dengan informasi yang terkesan menyudutkan Restoran Amigos.

"Melalui medsos, dituduh kita bahwa Amigos banyak dapat virus di sini. Kita mau luruskan bahwa ini tidak benar," tegas dia.

Terkait penutupan restoran, pihaknya melakukan hal tersebut atas dasar inisiatif sendiri.

Selama dua minggu, pihaknya akan melakukan pemeriksaan meliputi ruangan restoran dan kondisi karyawan.

"Kita harus yakinkan 100 persen karena perusahaan kita sudah 40 tahun berjalan tanpa ada apa-apa. Kebetulan saja orang bilang dia (korban) ke Amigos," ucap dia.

Ibu (64) dan anak (31), warga Depok, sebelumnya positif virus Corona. Keduanya tengah dirawat di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta.

Keduanya tertular dari warga negara Jepang.

Perempuan yang berusia 31 tahun dan WN Jepang tersebut berada dalam acara yang sama di Amigos pada 14 Februari 2020.

Saat itu, keduanya menghadiri Latin Nite yang rutin digelar setiap Jumat. Acara itu sudah ada 10 tahun lebih.

Para pengunjung berdansa di tempat tersebut.

Kemudian pada 16 Februari, perempuan tersebut mengalami batuk-batuk. Saat itu, dia berobat ke rumah sakit dengan status rawat jalan.

Setelah itu, kondisinya tidak membaik. Dia kemudian sesak, demam, dan batuk-batuk.

Akhirnya, dia memilih dirawat pada 26 Februari, di salah satu rumah sakit di Depok.

Kemudian, pada 28 Februari 2020, perempuan itu mendapat informasi bahwa WN Jepang positif Corona. WN Jepang itu dirawat di Malaysia.

Informasi tersebut kemudian disampaikan perempuan tersebut kepada dokter.

Rupanya, perempuan tersebut menularkan Corona kepada ibunya. Akhirnya, keduanya dipindahkan ke RSPI Sulianto Saroso pada 1 Februari 2020.

Menurut pemerintah, hasil pemeriksaan yang keluar pada Senin pagi, keduanya positif Corona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Polisi Pesta Narkoba di Depok, Pengamat: Harus Dipecat Tidak Hormat

Megapolitan
Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Belajar dari Kasus Tiktoker Galihloss: Buatlah Konten Berdasarkan Aturan dan Etika

Megapolitan
Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Cari Calon Wakil Wali Kota, Imam Budi Hartono Sebut Sudah Kantongi 6 Nama

Megapolitan
Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Sepakat Koalisi di Pilkada Bogor, Gerindra-PKB Siap Kawal Program Prabowo-Gibran

Megapolitan
Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Foto Presiden-Wapres Prabowo-Gibran Mulai Dijual, Harganya Rp 250.000

Megapolitan
Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal 'Fogging' buat Atasi DBD di Jakarta

Pemprov DKI Diingatkan Jangan Asal "Fogging" buat Atasi DBD di Jakarta

Megapolitan
April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

April Puncak Kasus DBD, 14 Pasien Masih Dirawat di RSUD Tamansari

Megapolitan
Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Bakal Diusung Jadi Cawalkot Depok, Imam Budi Hartono Harap PKS Bisa Menang Kelima Kalinya

Megapolitan
“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

“Curi Start” Jual Foto Prabowo-Gibran, Pedagang Pigura Pakai Foto Editan

Megapolitan
Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Stok Darah Bulan Ini Menipis, PMI Jakbar Minta Masyarakat Berdonasi untuk Antisipasi DBD

Megapolitan
Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Trauma, Pelajar yang Lihat Pria Pamer Alat Vital di Jalan Yos Sudarso Tak Berani Pulang Sendiri

Megapolitan
Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Seorang Pria Pamer Alat Vital di Depan Pelajar yang Tunggu Bus di Jakut

Megapolitan
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Nasib Tragis Bocah 7 Tahun di Tangerang, Dibunuh Tante Sendiri karena Dendam Masalah Uang

Megapolitan
Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Resmi, Imam Budi Hartono Bakal Diusung PKS Jadi Calon Wali Kota Depok

Megapolitan
Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Menguatnya Sinyal Koalisi di Pilkada Bogor 2024..

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com