BEKASI, KOMPAS.com - Pasien suspect virus corona asal Bekasi yang sempat dirawat di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat telah dimakamkan pada Selasa (3/3/2020).
Adapun pasien suspect virus corona itu dinyatakan meninggal pada Selasa pukul 04.00 WIB di RSDH.
Dia dimakamkan di TPU Mangun Jaya, Tambun Selatan pukul 13.30 WIB. Keluarga hingga tetangganya pun ikut ke pemakaman tersebut.
Baca juga: RSUD Depok Rujuk Satu Pasien ke RSPI Sulianti Saroso, Status Suspect Corona
Meski disebut bukan meninggal karena virus corona, perawatan jenazah tetap mempertimbangkan pencegahan virus tersebut.
Oleh karena itu, jenazah diletakkan di kantong jenazah berwarna oranye saat hendak dimakamkan.
Jenazah itu dimakamkan oleh petugas rumah sakit yang mengantarnya dari RSDH Cianjur. Petugas itu tampak menggunakan alat pelindung diri saat menguburkan pasien suspect corona itu.
Saat ditanyakan terkait perawatan yang dberikan terhadap pasien suspect virus corona ketika meninggal hingga pemakaman, Ndang, salah satu petugasnya mengatakan, itu merupakan standar operasional yang harus dilakukan untuk mencegah virus corona.
“Ini standar operasional aja dari rumah sakit sudah sesuai prosedur pencegahan virus corona,” ujar Ndang di lokasi, Selasa (3/3/2020).
Ia mengatakan, dari rumah sakit, jenazah pasien suspect sudah dimandikan oleh petugas yang juga menggunakan alat pelindung diri.
“Menggunakan baju, masker, kacamata, topi sesuai prosedur. Area jalan ke kamar mayat juga dibebaskan. Lalu jenazahnya dimasukkan ke kantong jenazah. Tapi sebelum dimasukkan ke kantong jenazah, keluarganya diberi kesempatan kok melihat jenazah dan memeluk. Tapi tidak mencium,” ucap dia.
Adapun pasien suspect virus corona yang meninggal di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat, dipastikan tidak terjangkit virus corona.
Dengan kata lain, pasien berusia 50 tahun asal Bekasi, Jawa Barat, tersebut meninggal dunia bukan karena terpapar virus corona.
Baca juga: Restoran Paloma Benarkan, Wanita yang Positif Virus Corona Pernah Jadi Tamu Mereka
Hal itu dikatakan oleh Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto kepada Kompas.com, Selasa (3/3/2020).
"Pasien itu termasuk yang negatif virus corona," ujar Achmad saat dihubungi, Selasa.
Diketahui, pasien tersebut memiliki riwayat pernah bepergian ke Malaysia pada 14-17 Februari 2020.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.