BEKASI, KOMPAS.com - Pasien asal Bekasi yang diduga terjangkit virus corona sempat dirawat di Rumah Sakit Dr Hafiz (RSDH) Cianjur, Jawa Barat.
Pasien itu kemudian meninggal dunia. Sesaat kemudian, pihak rumah sakit menyatakan bahwa almarhum negatif corona.
Pasien itu meninggal dunia diduga karena penyakit jantung. Hal ini diungkapkan kakak pasien yang berasal dari Bekasi, Jawa Barat, tersebut.
“Kami (keluarga) konsultasi sama dokter, di jantungnya ada pembengkakan. Di paru-parunya sudah ada cairan. Secara medis, saya cuma dijelasin sampai hari ini, corona masih negatif,” ujar Y di kediaman pasien, kawasan Tambun Selatan, Selasa (3/3/2020).
Y mengatakan, adiknya itu pulang dari tugas di Malaysia pada 17 Februari 2020. Dia pulang sekitar pukul 04.00 WIB.
Saat itu, diakui Y, kesehatan adiknya menurun karena kelelahan.
Lalu, adiknya itu dibawa ke Rumah Sakit Mitra Keluarga Bekasi untuk diperiksa.
“Inisiatif pertama kalau corona setahu saya tiga hal, batuk, panas, terus sama sesak. Nah, ini tidak ada yang namanya batuk, sekali pun tidak ada batuk, tidak ada panas, suhunya normal. Hanya dia agak sesak, kita bawa ke Mitra,” kata dia.
Baca juga: Soal Corona, Ombudsman: Terlalu Banyak Informasi, Pemerintah Tak Beri Kejelasan
Kemudian, adik Y sempat diisolasi sampai tiga hari di Rumah Sakit Mitra Keluarga. Saat dicek, ternyata hasilnya negatif, tidak dinyatakan virus corona.
“Jadi selama di Mitra tidak batuk dan tidak panas, hanya sesak napas karena dii paru-parunya sudah ada cairan,” ucap dia.
Karena merasa badannya masih drop, adik Y kemudian pergi ke Cianjur untuk berobat.
Dia pun memilih berobat di RSDH Cianjur lantaran di sana ada banyak keluarganya.
Baca juga: 3 Karyawan Paloma yang Berinteraksi dengan Pengunjung Positif Corona Dipastikan Sehat
“Kenapa dibawa ke Cianjur karena enggak ada keluarganya di sini. Di Cianjur ada mertua, ada adiknya supaya kalau ada apa-apa dekat. Lalu dibawa ke RSDH, statusnya apa dicek di sana, ternyata negatif,” tambah dia.
Ia memastikan bahwa pemberitaan tentang adiknya yang terkait terkena virus corona itu tidak benar.
Sebab, ia memiliki surat yang didapat dari rumah sakit yang menyatakan bahwa adiknya tak terinfeksi virus SARS-CoV itu.
Y juga meminta masyarakat untuk tidak menyebarkan berita yang tidak benar terkait adiknya.
“Jadi saya mohon maa maaf kalau ada kesalahan, tolong bantu beritakan ini bukan corona, ini ada buktinya ada dari Mitra dan RSDH,” tutur dia.
Sekretaris Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Achmad Yurianto juga memastikan bahwa pasien itu negatif corona.
Dengan kata lain, pasien berusia 50 tahun asal Bekasi, Jawa Barat, tersebut meninggal dunia bukan karena terpapar virus corona.
"Pasien itu termasuk yang negatif virus corona," ujar Achmad saat dihubungi, Selasa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.