Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wali Kota Tangerang Hentikan Pembangunan Perumahan Garden City Residence hingga Masalah Banjir Beres

Kompas.com - 03/03/2020, 18:01 WIB
Singgih Wiryono,
Egidius Patnistik

Tim Redaksi

TANGERANG, KOMPAS.com - Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah tidak akan mengizinkan pembangunan perumahan Garden City Residence berlanjut sebelum persoalan banjir di tempat itu diatasi pengembang.

Arief ingin pengembang Garden City Residence menyelesaikan masalah banjir di kawasan perumahan tersebut.

"Masih ada yang belum dibangun sisanya. Sisanya kami tak izinkan lagi (membangun)," kata dia saat ditemui Kompas.com di Kantor Dinas Kesehatan Kota Tangerang, Selasa (3/3/2020).

Baca juga: Dipanggil Wali Kota Terkait Banjir, Pengembang Garden City Residence Minta Ditunda

Arief mengatakan, pembangunan di perumahan Garden City Residence akan kembali diizinkan Pemkot Tangerang jika pengembang sudah menuntaskan kewajibannya membuat tanggul di area banjir Garden City Residence.

"Diizinkan apabila dia bikin bendungan di danaunya," kata dia.

Saat ini, tanggul yang dibuat Garden City Residence sangat kecil sehingga setiap hujan turun, potensi kebanjiran selalu ada, terutama di RW 25 Kelurahan Gebang Raya Kecamatan Periuk Kota Tangerang, di mana perumahan Garden City Residence didirikan.

"Danaunya yang dibendung sebagian kecil aja, sisanya dia masuk air dari mana-mana. Kami minta dia buat penanganan," kata Arief.

Dengan membangun tanggul, kata Arief, bukan hanya warga yang membeli rumah yang bebas dari banjir, hal itu juga akan memberi keleluasaan kepada pengembang unguk kembali melanjutkan pengembangan kawasan.

Baca juga: Belum Surut, Ketinggian Banjir di Garden City Residence Periuk Tangerang Kembali Naik

"Ia (pengembang) juga bisa mengamankan konsumennya karena kalau enggak, jadi masalah untuk kami," kata Arief.

Banjir di Garden City Residence Periuk Kota Tangerang sudah terjadi 3 kali dalam kurun waktu 2 bulan di awal tahun 2020.

Kompas.com mencatat, selain sering banjir, surutnya banjir di tempat itu membutuhkan waktu lama, bahkan bisa seminggu atau lebih.

Banjir tercatat terjadi pada 1 Januari 2020. Banjur terbesar terjadi pada 1 Februari lalu yang merendam perumahan warga hingga setinggi 3 meter. Kawasan itu dilanda banjir lagi pada 23 Februari dengan ketinggian air mencapai 120 sentimeter.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan 'Pelanggannya' dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Keluarga Tak Tahu RR Tewas di Tangan "Pelanggannya" dan Dibuang ke Sungai di Bekasi

Megapolitan
KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

KPU Jaktim Buka Pendaftarab PPK dan PPS untuk Pilkada 2024, Ini Syarat dan Jadwal Seleksinya

Megapolitan
NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

NIK-nya Terancam Dinonaktifkan, 200-an Warga di Kelurahan Pasar Manggis Melapor

Megapolitan
Pembunuh Wanita 'Open BO' di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Pembunuh Wanita "Open BO" di Pulau Pari Dikenal Sopan oleh Warga

Megapolitan
Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Pengamat: Tak Ada Perkembangan yang Fenomenal Selama PKS Berkuasa Belasan Tahun di Depok

Megapolitan
“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

“Liquid” Ganja yang Dipakai Chandrika Chika Cs Disebut Modus Baru Konsumsi Narkoba

Megapolitan
Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Chandrika Chika Cs Jalani Asesmen Selama 3,5 Jam di BNN Jaksel

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

DPRD dan Pemprov DKI Rapat Soal Anggaran di Puncak, Prasetyo: Kalau di Jakarta Sering Ilang-ilangan

Megapolitan
PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

PDI-P Mulai Jaring Nama Buat Cagub DKI, Kriterianya Telah Ditetapkan

Megapolitan
DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

DPRD dan Pemprov DKI Rapat di Puncak, Bahas Soal Kelurahan Dapat Anggaran 5 Persen dari APBD

Megapolitan
Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI Disorot, Dinas Citata: Itu Masih Perencanaan

Megapolitan
Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Gerak Gerik NYP Sebelum Bunuh Wanita di Pulau Pari: Sempat Menyapa Warga

Megapolitan
Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Tunggak Biaya Sewa, Warga Rusunawa Muara Baru Mengaku Dipersulit Urus Administrasi Akte Kelahiran

Megapolitan
Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Pedagang Bawang Pasar Senen Curhat: Harga Naik, Pembeli Sepi

Megapolitan
Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Baru Beraksi 2 Bulan, Maling di Tambora Curi 37 Motor

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com